BATANG, AYOSEMARANG.COM- Lebaran Haji atau Idul Adha menjadi berkah tersendiri bagi masyarakat petani bunga melati di Desa Sidorejo Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang.
Pasalnya, di bulan Idul Adha komoditas hasil pertanian bunga melati harganya melonjak dari hari bisanya. Harga perkilogramnya mencapai Rp300 ribu dan bahkan bisa lebih.
"Panen saat ini sangat melimpah dan pesenan bunga melati juga banyak, harganya pun cukup tinggi," katan petani melati, Iwan Sri Arianto (40) saat ditemui di Desa Sidorejo, Sabtu 16 Juli 2022.
Baca Juga: Kurangi Penggunaan Pupuk Kimia, Petani Batang Diedukasi Manfaat Pupuk Organik
Dijelaskanya, bulan besar atau Lebaran Haji memang lagi banyak orang nikahan dan disitulah bunga melati banyak dicari oleh perias pengantin.
"Saat ini permintaan bunga melati dari riaa pengantin sangay banyak. Sehingga permintaan dari pabrik kewalahan," katanya
Iwan Sri Arianto menanam di luasan lahan 5.000 meter persegi dengan total tanaman 50 ribu pohon melati. Dari luasan tanama itu, setiap hari bisa panen bunga melati sebanyak 30 kilogram.
Baca Juga: Kuasa Hukum PT Sparta Putra Adhyaksa Adukan Adanya Dugaan Mafia Pelabuhan Batang ke KPK
Ia pun menyebut harga bunga melati ukuran besar perkilogramnya saat ini mencapai Rp150 ribu. Untuk ukuran kecil dihargai Rp300 ribu.
"Permintaan atau pesanan bunga melati yang datang ke kami itu dari Kota Semarang, Kota Bandung dan Kota Surabaya," katanya.
Tanaman bunga melati panennya tidak mengenal musim, sehingga bisa setiap hari panen. Dari mulai tanam hingga usai panen hanya membutuhkan waktu tiga bulan.
Baca Juga: Timbulkan Jalan Rusak, Pembangunan KOTAKU di Kendal Diprotes Warga
"Perawatannya sangat mudah sekali. Di kasih pupuk sama semprot hama ulat saja, kita bisa penen setiap hari," jelasnya.
Permintaan pasar bunga melati tidak hanya ramai di Indonesia saja, tapi juga sudah pasar ekspor sepeti Hongkong, Singapura, Malaysia.