nasional

Tegas! Mantan Perwira TNI Sebut Kelakuan Ferdy Sambo Bengis Lebih Biadab dari PKI

Sabtu, 24 September 2022 | 08:38 WIB
Mantan Perwira TNI Ruslan Buton dengan tegas menyebut kelakuan Ferdy Sambo menghabisi nyawa Brigadir J lebih biadap dari PKI. (Tangkap layar TikTok bennysyafaat_stories)

SEMARANG SELATAN, AYOSEMARANG.COM -- Proses hukum kasus pembunuhan berencana Brigadir J yang didalangi Ferdy Sambo masih terus berlanjut. Setelah hampir tiga bulan, kasus tersebut masih belum naik ke persidangan.

Hal itu pun turut menarik perhatian mantan Perwira TNI Ruslan Buton yang menyoroti kekejaman Ferdy Sambo membunuh ajudannya sendiri.

Bahkan, Ruslan Buton dengan tegas menyebut kelakuan Ferdy Sambo menghabisi nyawa Brigadir J lebih biadap dari PKI.

Baca Juga: Surat Putusan Telah Keluar! Ferdy Sambo Resmi Dipecat dari Polri

Penyataan Ruslan Buton terlihat dalam sebuah video yang diunggah akun TikTok bennysyafaat_stories, Jumat 26 agustus 2022.

"Sambo ini seorang baji**** yang bengis, dan dia lebih biadab dari PKI. Peristiwa tahun 1965 para jenderal dibantai dengan sadis oleh komunis. Peristiwa 2022 ini jenderal membantai kudanya," ujar Ruslan dalam video tersebut.

"Kalau ada yang tersinggung dengan kalimat saya berarti dia bagian kelompoknya Sambo," sambungnya.

Baca Juga: Istri Om Kuat Bongkar Kelakuan Suami Doyan Main Belakang, Termasuk dengan Putri Candrawathi?

Ruslan juga heran dengan para jenderal di kepolisian yang yang tutup mulut atas kasus Ferdy Sambo.

"Polisi bintang dua dan tiga pada ketakutan (menyelesaikan kasus Ferdy Sambo) ada apa?," lanjutnya.

Ruslan berharap Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo agar mengusut tuntas kasus Sambo demi memperbaiki citra kepolisian di mata publik.

"Inilah saat polisi untuk intropeksi diri, saya berharap kaporli segera membenahi intitusi kepolisian," tuturnya.

Baca Juga: Sidik Jari Putri Candrawathi Ada di Peluru yang Tewaskan Brigadir J, Cek Faktanya

"Karena kami tidak ingin polisi di rusak oleh mafia-mafia yang merusak tatanan kepolisian yang berdampak pada bangsa dan negara," pungkas Ruslan Buton.

Halaman:

Tags

Terkini