“Barusan saya dapat hasil sementara uji poligraf terhadap RE, RR, dan KM. Hasilnya no deception indicated alias jujur,” ungkap Djajadi.
Setelah itu, Putri Candrawathi sebagai tersangka dan saksi bernama Susi yang menjalani pemeriksaan memakai alat pendeteksi kebohongan.
Tetapi, alhasil pemeriksaannya tidak dibuka ke publik dengan alasan demi keadilan atau pro justitia.
Ferdy Sambo merasa Syok sampai menangis
Diketahui, Ferdy Sambo merasa goyah bahkan sampai menangis setelah mendengar pengakuan istrinya dan juga harus memerintahkan eksekusi mati terhadap Brigadir J.
Pada saat di rumah Saguling, Ferdy Sambo ada dalam kemarahan. Ferdy Sambo kemudian mengeluarkan perintah pada Bripka RR.
Ferdy Sambo dalam keadaan sangat emosi meminta Bripka RR untuk menembak mati Brigadir J.
Baca Juga: Skenario Licik Ferdy Sambo Bunuh Brigadir J di Rumah Dinas Dibongkar Kamaruddin Simanjuntak
Perihal itu yang disampaikan Bripka RR melalui kuasa hukumnya, yakni Erman Umar.
Terjadi pada Ferdy Sambo dan istrinya, Putri Candrawathi itu dikisahkan pengacara Bripka Ricky Rizal (RR), Erman Umar.
Berdasarkan pengakuan Erman Umar, Bripka RR mengatakan pertemuan di Saguling, Jakarta Selatan begitu cepat. Dari pertemuan itu ada keputusan untuk membunuh Brigadir J.
Sebelumnya memang ada perintah tembak mati terhadap Brigadir J, Ferdy Sambo awalnya menanyakan soal peristiwa di Magelang kepada Bripka RR.
“Kan di Saguling itu (Bripka RR) dipanggil. Dipanggil (Ferdy Sambo) dia tanya. ‘Ada kejadian apa, ada kejadian apa di Magelang? Kamu tahu enggak?’” ungkap Erman mengulang percakapan Ferdy Sambo dan Bripka RR di Saguling pada 8 Juli 2022.
Namun, akhirnya dari pengakuan Bripka RR diketahui bahwa, ajudan ini tidak tahu menahu terkait apa yang terjadi di Magelang antara Brigadir J dengan istri Ferdy Sambo Itu.***