nasional

Selain Dirut PT LIB, Abdul Haris Ketua Panpel Arema FC vs Persebaya Surabaya Jadi Tersangka Tragedi Kanjuruhan

Kamis, 6 Oktober 2022 | 22:05 WIB
Selain Dirut PT LIB, Abdul Haris Ketua Panpel Arema FC vs Persebaya Surabaya Jadi Tersangka Tragedi Kanjuruhan

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM -- Selain Dirut PT LIB Akhmad Hadian Lukita, ada 5 tersangka lain tragedi Kanjuruhan Malang. Salah satunya Abdul Haris Ketua Panpel Arema FC vs Persebaya Surabaya.

Polri secara resmi sudah menetapkan 6 tersangka tragedi Kanjuruhan Malang.

Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo menjelaskan, selain Dirut PT LIB Akhmad Hadian Lukita, ada 5 tersangka lainnya dalam tragedi Kanjuruhan Malang itu.

Baca Juga: Profil Akhmad Hadian Lukita, Dirut PT LIB Tersangka Tragedi Kanjuruhan

Yakni Abdul Haris Ketua Panpel Arema FC vs Persebaya Surabaya, SS security officer, Kabag Ops Polres Malang Kompol Wahyu Setyo Pranoto, H anggota Brimob Polda Jawa Timur, dan Kasat Samapta Polres Malang AKP Bambang Sidik Achmadi.

"Tidak menutup kemungkinan ada tersangka lain," ungkap Listyo di Malang Jawa Timur Kamis 6 Oktober 2022, seperti dikutip dari suara.com

Listyo menjelaskan bahwa keenam tersangka ini dijerat Pasal 359 dan Pasal 360 KUHP tentang Kelalaian.

Keenam tersangka ini juga dijerat Pasal 103 Juncto Pasal 52 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan.

Baca Juga: Tersangka Tragedi Kanjuruhan Diumumkan, Sosok yang Komando Tembakan Gas Air Mata Terungkap

Tragedi Kanjuruhan

Dalam tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang ini, pada Sabtu 01 Oktober 2022 malam WIB kemarin Tercatat 127 orang meninggal dunia setelah pertandingan pekan ke-11 BRI Liga 1 2022/2023 antara Arema FC dengan Persebaya Surabaya itu.

Tidak hanya korban yang meninggal dunia, tetapi juga ada 180 suporter yang masih dalam perawatan di rumah sakit. Ratusan korban ini karena efek gas air mata yang ditembakkan aparat keamanan untuk membubarkan suporter Arema FC yang berupaya masuk ke dalam lapangan.

Awal mula terjadinya tragedi ini yakni, bermula pada saat setelah wasit meniupkan peluit panjang, ribuan Aremania merangsek masuk ke area lapangan, mereka kecewa tim kesayangan kalah di tangan rival.

Sampai akhirnya, kericuhan pun bergejolak, hingga botol-botol dilemparkan ke tengah lapangan termasuk juga flare serta benda lainnya. Maka dari itu, petugas keamanan tidak tinggal diam, polisi dan TNI pun masuk ke lapangan berusaha untuk menekan serbuan.

Halaman:

Tags

Terkini