nasional

Selain Dirut PT LIB, Abdul Haris Ketua Panpel Arema FC vs Persebaya Surabaya Jadi Tersangka Tragedi Kanjuruhan

Kamis, 6 Oktober 2022 | 22:05 WIB
Selain Dirut PT LIB, Abdul Haris Ketua Panpel Arema FC vs Persebaya Surabaya Jadi Tersangka Tragedi Kanjuruhan

Baca Juga: Liga Champions Kecam Polisi Indonesia Akibat Kanjuruhan, Netizen: Bikin Malunya Sampai ke Ujung Dunia

Selain itu, mobil polisi pun sampai kena imbasnya dibakar oleh amukan suporter. Oleh karena itu lah, membuat polisi menembakkan gas air mata, sebab melihat jumlah anggota keamanan yang lebih sedikit dibanding suporter.

Hal itu pun, mendapat tanggapan beragam dari berbagai kalangan dari warganet, tokoh publik sampai pejabat pemerintah.

Salah satu pejabat pemerintah yang ikut berduka dan menanggapi hal ini yakni, Mahfud MD Menko Polhukam.

Ia menjelaskan, bahwa korban meninggal dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur itu umumnya disebabkan karena desak-desakan, himpitan, terinjak-injak serta sesak nafas.

Ia pun menyampaikan, tidak ada korban meninggal akibat pemukulan ataupun penganiayaan antar suporter.

“Para korban pada umumnya meninggal karena desak-desakan, saling himpit dan terinjak-injak serta sesak nafas. Tidak ada korban pemukulan atau penganiayaan antar suporter,” ungkap Mahfud MD yang dikutip tim Ayo Semarang dalam keterangan tertulis, Minggu 2 Oktober 2022.

Mahfud pun menyampaikan, bahwa sebelum pertandingan dimulai aparat keamanan sudah mengantisipasi melalui koordinasi dan usul-usul teknis di lapangan, seperti pertandingan untuk dilaksanakan sore hari, dan bukan di malam hari.

Baca Juga: Negara Guam Terletak di Benua Mana? Lawan Timnas Indonesia di Piala Asia U17

Sampai Mahfud pun menyinggung terkait jumlah penonton yang seharusnya disesuaikan dengan kapasitas stadion yaitu 38 ribu.

Akan tetapi, usul-usul itu tidak didengarkan panitia pelaksana yang tampak sangat bersemangat. Pertandingan tetap dilangsungkan malam dan tiket yang dicetak jumlahnya 42 ribu.

“Pemerintah telah melakukan perbaikan pelaksanaan pertandingan sepak bola dari waktu ke waktu dan akan terus memperbaiki. Tapi, olahraga yang menjadi kesukaan masyarakat luas ini kerap kali memancing para suporter untuk mengekspresikan emosi secara tiba-tiba,” tutup Mahfud MD.

Halaman:

Tags

Terkini