umum

Ini Penanganan jika Pilkades Serentak di Kendal Berlangsung Ricuh

Jumat, 7 Oktober 2022 | 18:02 WIB
Simulasi penanganan aksi protes warga saat Pilkades serentak di halaman Mapolres Kendal Jumat 7 Oktober 2022. (Edi Prayitno/kontributor Kendal)

KENDAL, AYOSEMARANG.COM - Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak rawan terjadi gesekan baik antarpendukung maupun warga yang tidak terima dengan hasilnya. Penanganan yang tepat dibutuhkan agar tidak ada kerusuhan yang lebih besar lagi.

Kericuhan dan protes warga terjadi saat pemungutan suara di sebuah TPS di Kendal, warga yang tidak mendapat undangan memaksa untuk menggunakan hal pilihnya. Karena tidak diperbolehkan, warga bersitegang dan protes dengan panitia hingga pelaksanaan penghitungan suara di balaidesa.

Suasana semakin tidak terkendali, karena warga menilai panitia Pilkades tidak netral dan calon yang didukung warga tidak menang. Aksi saling dorong antar warga dan petugas keamanan pun terjadi, hingga petugas di balai desa meminta bantuan Dalmas Polres Kendal untuk mengendalikan masa yang semakin beringas.

Baca Juga: Penataan Alun-Alun Kaliwungu, PKL Masih Diizinkan Jualan

Petugas sempat mendorong warga yang protes dan menggunakan anjing pelacak untuk menghalau namun warga terus memaksa untuk membatalkan hasil pilkades. Untuk mencegah kerusuhan semakin besar, Dalmas Porles Kendal dengan tameng dikerahkan untuk memukul mundur warga.

Keributan tidak dapat dihindari, warga menyerang petugas dengan kayu dan lemparan batu. Kesigapan petugas dalam menangani aksi massa yang tidak terima keputusan panitia Pilkades akhirnya berhasil mengendalikan suasana.

Gambaran di atas terlihat dalam simulasi penanganan Pilkades yang dilaksanakan di Halaman Mapolres Kendal, Jumat 7 Oktober 2022. Kapolres Kendal AKBP Jamal Alam mengatakan, dengan simulasi ini memberikan gambaran tugas dan tanggung jawab pelaksana Pilkades baik pengamanan maupun panitia.

 Baca Juga: Uang Gratis dari Pemerintah Cair Bulan Ini Rp600 Ribu? Bisa Langsung Cek Link Kemnaker

“Segala permasalahan potensi ancaman bisa dicarikan solusinya sehingga pelaksanaan Pilkades bisa berjalan dengan lancar dan tertib,” katanya.

Dikatakan jumlah personel yang diterjunkan sebanyak 645 anggota Polres Kendal dan 300 personel TNI. Selain itu BKO dari Brimob Polda Jawa Tengah sebanyak 60 orang dan polres sekitar ada 30.

Sementara itu Wakil Bupati Kendal Windu Suko Basuki mengatakan, simulasi ini bisa memberikan arahan dan gambaran pelaksanaan pengamanan jika ada gesekan di masyarakat.

“Kita berharap dengan simulasi ini bisa memberikan gambaran petugas keamanan dalam menangani permasalahan yang saat pilkades mendatang,” ujar Wabup.

Baca Juga: Bukan Tawuran, Ini Kesaksian Salah Satu Pemain Arema Ungkap Kelakuan Aremania di Tragedi Kanjuruhan

Sementara Kepala Dispermasdes Kendal Yanuar Fatoni mengatakan, Pilkades serentak yang akan dilaksanakan 19 oktober mendatang akan berlangsung di 63 desa 19 kecamatan.

Halaman:

Tags

Terkini

Kemenimipas Teken MoU dengan Delapan Lembaga Negara

Rabu, 19 November 2025 | 21:03 WIB