Bambang menyampaikan, perlakuan yang terkesan istimewa ini sangat tidak produktif di tengah upaya Polri membangun kepercayaan dari masyarakat pasca kasus Ferdy Sambo.
"Harusnya setelah di-PTDH (pecat) FS (Ferdy Sambo)adalah warga biasa. Tapi kalau melihat fakta-fakta seperti itu akhirnya juga tak salah bila masyarakat berasumsi bahwa pengaruh Sambo belum hilang di tubuh Polri," sambung Bambang.
Baca Juga: Kedua Orang Tua Resmi Masuk Bui, Bagaimanakah Nasib Anak-anak Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi?
Keistimewaan itu yang akhirnya membuat seakan-akan menunjukkan masih adanya pengaruh Ferdy Sambo di internal Polri.
Bambang menduga pengaruh Ferdy Sambo itu tidak terlepas dari jaringannya di tubuh Polri.
"Sambo memang sudah dipecat, tapi pengaruh kekuasaan (power) dia di internal belum hilang. Pengaruh itu terjadi karena jaringannya masih memiliki kekuatan di internal," tambahnya.
"Siapa jaringan di internal itu? Kalau melihat bagan konsorsium 303 terkait internal yang sampai sekarang belum diperiksa apalagi putus rantainya, perlakuan istimewa untuk FS itu adalah buktinya," tutup Bambang.
Seperti diketahui, Kelima tersangka dalam kasus pembunuhan terhadap Brigadir J ini sudah ditahan dan di tempat di rutan yang berbeda-beda, maka proses hukum pun akan terus berlanjut sampai nanti persidangan lebih lanjut.*** (Arip Nuraripin)