BATANG, AYOSEMARANG.COM – Berdasarkan data dari Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan (Dislutkanak) menyatakan ada 128 ekor sapi di Kabupaten Batang yang positif Lumpy Skin Disease (LSD).
Namun, yang berhasil disembuhkan oleh mantri ternak Dislutkanak sebanyak 33 ekor secara jemput bola. LSD sendiri merupakan penyakit kulit berbenjol yang mewabah pada ternak sapi. Ciri paling menonjol adalah timbulnya benjolan pada kulit ternak ada pula yang disertai bengkak pada kaki.
Hal tersebut disampikan Mantri ternak, Widodomemeriksa ternak sapi, usai memeriksa ternak sapi di Desa Sariglagah, Kecamatan Warungasem, Kamis 9 Februari 2023.
Baca Juga: 4 Ide Jualan untuk Hari Valentine 2023, Anti Mainstream, Bukan Bunga atau Coklat
Ia menyatakan bahwa ternak yang positif LSD, mantri hewan Dislutkanak akan melakukan pengobatan secara berkelanjutan dalam kurun waktu tertentu hingga kondisi tubuh ternak membaik.
"Hari ini ternak sapi dari Pak Wasdaan sudah diobati untuk tahap kedua. Alhamdulillah benjolan-benjolan yang keluar sudah mulai pecah, setelah diberi antibiotik luar dalam bentuk injeksi,” katanya.
Ia menerangkan, pengobatan diberikan bagi sapi yang positif LSD. Dengan pengobatan yang disesuaikan gejala yang timbul.
"Pengobatan diberikan sebanyak tiga kali hingga sembuh. Peternak juga harus menjaga kebersihan kandang, hindari ternak kontak langsung dengan lalat karena pembawa virus,” tegasnya.
Dampak secara fisik sapi yang terjangkit LSD yaitu terlihat kondisi tubuh mulai kurus yang disebabkan virus menggerogoti protein dalam tubuh sapi.
“Pengobatannya kami sertakan pemberian multivitamin untuk mempercepat proses pemulihan,” jelasnya.
Ia pun berbesan kepada semua pemilik ternak untuk selalu menjaga kebersihan kandang.
Sementara itu, Wasdaan peternak sapi dari Desa Sariglagah menyampaikan, ternaknya terindikasi positif LSD sejak tiga pekan yang lalu.
"Semoga setelah diobati ternak saya bisa sehat lagi biar saat lebaran laku terjual,” ujar dia.