BATANG, AYOSEMARANG.COM -- Kasus pelecehan seksual dan kekerasan sosial marak terjadi di wilayah Kabupaten Batang.
Salah satu yang menarik perhatian kasus pelecehan seksual dilakukan oleh oknum guru agama di salah satu SMPN di Gringsing dengan korban puluhan siswi.
Di wilayah Kecamatan Batang tepatnya di Kelurahan Proyonanggan Selatan juga kasus pelecehan seksual menimpa 24 anak laki – laki di bawah yang dilakukan oleh oknum guru rebana.
Baca Juga: WNA Lakukan Kejahatan Hipnotis di Batang, Kantor Imigrasi: Marak Terjadi di Eks Keresidenan Pekalongan
Banyaknya korban dalam kasus tersebut, Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki meminta Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) Wilayah Jawa Tengah Cabang Eks Karesidenan Pekalongan membantu pulihkan para korban.
Hal itu disampaikannya saat audensi HIMPSI Wilayah Jawa Tengah Cabang Eks Karesidenan Pekalongan, Kamis 9 Februari 2023, sore.
“Saya mohon setelah audiensi ini, Pemkab Batang dan HIMPSI saling kerjasama dan kolaborasi untuk melakukan pemulihan para korban dan pencegahan kasus kekerasan sosial dan pelecehan seksual,” kata Lani Dwi Rejeki.
Ia menyakini jika kasus seperti ini ditangani oleh ahlinya diharapkan dapat mencegah adanya kasus serupa terjadi di kemudian hari.
Baca Juga: 128 Sapi di Batang Posititif Penyakit LSD, Ini Tindakan Cepat Dislutkanak Batang
“Beberapa kasus yang kemarin muncul di Kabupaten Batang hampir semuanya terkait dengan kesehatan mental dan moral seseorang,” jelasanya.
Ia menambahkan kasus kekerasan sosial dan pelecahan seksual bisa dicegah, maka pentingnya peran dari para psikolog untuk bisa memberikan motivasi dan edukasi tentang kesehatan mental dan moral masyarakat, serta anak didik di sekolah.
“Hakikatnya kita sebagai manusia juga sebagai umat yang beragama tentu dibatasi dengan aturan dan norma yang berlaku, di mana dalam norma tersebut melarang kita untuk melakukan hal-hal yang menyimpang,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua HIMPSI Wilayah Jawa Tengah Cabang Eks Karesidenan Pekalongan Nur Agustina mengaku, senang bisa bersinergi dan berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Batang.
“Program kegiatan di organisasi HIMPSI yang mungkin bisa disinergikan dengan Pemkab Batang, antara lain Pencegahan dan Pendampingan Kekerasan Sosial, Bullying, Intoleransi, Narkoba, Pelayanan Konseling, Test Psikologi, Assesment Pegawai, dan lain sebagainya,” terangnya.
HIMPSI, kata Nur Agustina, bersedia dan siap kapanpun saat dibutuhkan dengan mengirim teman-teman yang berkompeten.
Perlu diketahui, HIMPSI untuk wilayah Jawa Tengah memiliki tujuh cabang, yang terdiri dari cabang Pekalongan, Kedu, Surakarta, Pati, Banyumas Cilacap, Salatiga, dan Semarang.
Adapun untuk wilayah Eks Karesidenan Pekalongan memiliki tujuh cabang di Kabupaten/Kota, yang terdiri dari Kabupaten Brebes, Kota Tegal, Kabupaten Tegal, Kabupaten Pemalang, Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan, dan Kabupaten Batang.