BATANG, AYOSEMARANG.COM – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik Undip bekerja sama dengan UNICEF berupaya atasi permasalahan kendala imuniasi bagi anak balita di masyarakat kelurahan Proyonanggan Tengah Kecamatan Batang.
Upaya tersebut dilakukan dengan metode KampungKu-RumahKu (KK-RK) adalah suatu instrumen yang mengadopsi model My Village-My Home (MVMH) sebagai model konsep pemberdayaan masyarakat dalam kesehatan.
Mahasiwa KKN X Undip, Bagus Satrio Santoso mengatakan, KK-RK merupakan alat (tools) yang dirancang untuk memberikan gambaran visual status imunisasi semua bayi yang lahir di wilayah tertentu (desa) kepada masyarakat dan petugas kesehatan setempat.
Baca Juga: Tambah 4 Cabang Olahraga, KONI Kendal Siap Tembus 10 Besar Porprov
Instrumen KK-RK dapat meningkatkan kesadaran orang tua untuk memberikan imunisasi pada anaknya. Sehingga anak terlindungi dari berbagai penyakit.
"Alat ini disiapkan untuk membantu petugas kesehatan yang ada di lapangan seperti bidan desa dan kader kesehatan. Alat ini juga sangat efektif dalam pemantauan, pelacakan status imunisasi semua bayi dan ank yang lahir," ungkap Bagus Satrio Santoso.
Mahasiswa Fakultas Kesehatan Undip Semarang itu juga mengatakan imunisasi merupakan proses dalam tubuh seseorang dalam memproduksi antibodi atau zat kekebalan tubuh yang berguna menangkal suatu penyakit tertentu.
Baca Juga: Polisi Umumkan Hasil Autopsi Pemuda Meninggal di Selokan, Korban Dicekik Hingga Lemas
"Kunci keberhasilan KK-RK yaitu partisipasi aktif dari masyarakat untik saling memantau dan mengedukasi pentingnya imunisasi pada anak," katanya.
Sementara itu, Salah satu kader posyandu RT 5/RW 5 Kelurahan Proyonanggan Tengah, Nanik (35) yang mendapat pelatihan menuturkan, dengan adanya instrumen KK-RK ini dapat membantu kader dalam memantau status imunisasi anak di wilayahnya.
Baca Juga: 902 Warga Mengungsi Akibat Erupsi Gunung Semeru, Ini Data Lengkapnya!!
“KK-RK ini bisa membantu kami untuk memantau status imunisasi anak. Tidak hanya kami selaku kader, dengan pemasangan banner KK-RK ini semua masyarakat dapat memantau secara bersama-sama status imunisasi anak di wilayah kami. Sehingga peran aktif masyarakat sangat dibutuhkan” ujar bu Nanik.