TEGAL, AYOSEMARANG.COM-- Pandemi Covid-19 memang telah memberikan dampak yang luar biasa terhadap Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Banyak UMKM di berbagai daerah yang akhirnya gulung tikar akibat dihantam pandemi Covid-19.
Namun, ada juga UMKM yang berhasil bertahan hingga bangkit dan eksis di tengah pandemi Covid-19. Satu di antaranya bisnis telur asin masir Rasa Sari milik Fajar Sukamanda warga Kelurahan Pesurungan Lor, Kota Tegal.
Baca Juga: Nasib Pedagang Telur Asin Tegal, Dulu Jaya Sekarang Gulung Tikar
Telur asin masir sendiri merupakan salah satu oleh-oleh khas sekaligus produk unggulan UMKM Kota Tegal.
Ditemui di rumah belum lama ini, Pria 35 tahun itu menceritakan bahwa usaha telur asinnya sempat jatuh di awal pandemi Covid-19.
Ia mengatakan, penjualan telur asin menurun drastis dampak dari penutupan Objek Wisata Guci, Kabupaten Tegal.
Baca Juga: Telur Asin Jadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia, Ketahui 5 Faktanya
"Awal pandemi itu terjun bebas. Karena banyak toko oleh-oleh yang tardampak dan tutup. Objek Wisata Guci juga waktu itu tutup," katanya.
Sebelum pandemi Covid-19, Fajar mengatakan, penjualan telur asinnya bisa mencapai 5.000 butir per minggu. Kemudian menurun drastis menjadi 1.000 butir per minggu.
Namun, ia tetap bersyukur dan tidak menyerah. Hal itu pun akhirnya membuahkan hasil. Di tahun kedua pandemi Covid-19 penjualan telur asinnya mulai meningkat.
Baca Juga: Digempur Covid-19, Begini Curhat Pedagang Telur Asin di Kota Tegal
"Alhamdulillah tahun kedua grafiknya mulai bagus. Sejak Oktober sudah mulai meningkat. Seminggu sudah bisa terjual 3.000 butir telur," ucapnya.
Fajar mengatakan, membaiknya penjualan telur asinnya tidak mudah didapatkan begitu saja. Namun berkat aktif memasarkan di Facebook dan Instagram.