Selain itu, ia pun mulai belajar memanfaatkan mesin pencari Google atau Search Engine Optimization (SEO).
Baca Juga: [Video] Fakta Telur Asin Warisan Budaya Tak Benda Indonesia
Bahkan, kata Fajar, ada sekitar 6.000 orang yang melihat produk telur asinnya di Google setiap minggunya.
Dari situ pula, ada sebanyak 500 orang baru yang memesan produk telur asinnya.
"Ternyata bagus responnya. Ketika orang cari dan mengetikkan kata telur asin, Rasa Sari Telor Asin nomor satu," jelasnya.
Tak hanya di situ, Fajar juga membeberkan cara bangkitkan usahanya itu dengan melakukan inovasi cara mengolah telur asin agar menjadi enak dan disukai oleh pelanggannya.
Inovasi tersebut yakni mengolah telur asin menjadi masir namun rasa asinnya pas. Pasalnya, telur asin masir pada umumnya memiliki tingkat keasinnya sangat tinggi.
"Ya kami berinovasi telur asinnya masir tapi ngak keasinan. Karena masir identik keasinan. Jadi semuanya akan suka, termasuk anak kecil," katanya.
Menurutnya, pembuatan telur asin masir membutuhkan waktu sekitar 21 hari. Namun, untuk mendapatkan telur asin masir yang bagus itu tergantung pada pembuatan adonan antara tanah dan garam.
"Setiap perajin memiliki takaran dan resep yang berbeda-beda. Kalau yang bagus itu warnanya oranye dan berminyak. Orang Tegal bilang nglenga," ujarnya.
Lewat produknya itu, Fajar pun eksis mengikuti berbagai pameran di dalam kota maupun luar Kota Tegal bersama UMKM-UMKM yang lainnya.