Omicron Meningkat Tajam, WHO : Batalkan Kegiatan Liburan

photo author
- Rabu, 22 Desember 2021 | 08:15 WIB
Ilustrasi Orang-orang berjalan melewati lampu Natal di luar toko yang tutup di Oxford Street, di London. WHO minta liburan dibatalkan karena dapat meningkatkan infeksi virus corona.  (Republika.co.id)
Ilustrasi Orang-orang berjalan melewati lampu Natal di luar toko yang tutup di Oxford Street, di London. WHO minta liburan dibatalkan karena dapat meningkatkan infeksi virus corona. (Republika.co.id)

JENEWA, AYOSEMARANG.COM – Lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron semakin menggila di berbagai belahan Negara.

Diketahui, virus Covid-19 varian Omicron dengan sangat cepat menularkan.

WHO menghimbau untuk seluruh warga agar menghindari dan menunda libur Natal dan Tahun Baru agar kasus Covid-19 varian Omicron tidak semakin menyebar.

Baca Juga: Menkominfo Ajak Operator Telekomunikasi Gemakan Presidensi G20 Indonesia

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan karena varian Omicron yang sangat menular, Tedros meminta masyarakat untuk menunda kegiatan berkumpul.

"Membatalkan kegiatan lebih baik daripada membatalkan kehidupan," katanya di konferensi pers di Jenewa, Selasa 21 Desember 2021 seperti dikutip republika.co.id.

Namun tim WHO juga menawarkan harapan pada dunia yang lelah pada gelombang wabah baru virus corona.

WHO mengatakan tahun 2022 akan menjadi tahun yang lebih baik sebab pandemi yang telah menewaskan 5,6 juta orang di seluruh dunia akan berakhir.

Hal ini menunjukkan kemajuan dalam pengembangan vaksin generasi kedua dan ketiga serta pengembangan pengobatan antimikroba dan inovasi lainnya.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Rabu 22 Desember 2021, Mama Sarah Bantu Riki dan Elsa Menjauh dari Kejaran Nino

"(Kami berharap) untuk dapat mengesampingkan penyakit ini untuk penyakit yang gejalanya lebih ringan yang mudah dicegah, mudah diobati," kata pakar kedaruratan WHO Mike Ryan.

"Jika kita dapat menekan penularan virus seminimal mungkin, maka kami dapat mengakhiri pandemi," tambahnya.

Namun Tedros mengatakan China yang pertama kali mendeteksi virus korona SARS-Cov-2 pada akhir 2019 lalu harus memberikan data dan informasi yang berkaitan untuk membantu respons yang tengah berjalan.

Baca Juga: Cerita Aubrey Hadapi Ulangan Matematika, Usaha tak Mengkhianati Hasil

"Kami harus terus melanjutkannya sampai kami tahu asalnya. Kami harus mendorong lebih keras karena kami harus belajar dari apa yang terjadi pada saat ini agar (melakukan) yang lebih baik di masa depan," kata Tedros.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iswara Bagus

Sumber: republika.co.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X