AYOSEMARANG.COM -- Di sudut ruang kelas, nampak sosok anak perempuan yang sedang bercengkrama dengan teman-temannya. Gelak tawanya mengalihkan perhatian orang-orang yang ada di sekitarnya.
Gabrielle Aubrey W atau biasa dipanggil dengan nama Aubrey itulah namanya, ia salah satu murid SMP Maria Mediatrix Semarang.
Mungkin, kebanyakan orang akan menganggap sosok Aubrey adalah anak yang ceria, cerdas dan pintar dalam semua pelajaran di sekolahnya.
Namun ternyata, Aubrey tidak seperti kebanyakan orang pikirkan. Dia memiliki sisi kelemahan pada hitung-hitungan, atau mata pelajaran Matematika.
Sampai-sampai membuat dirinya benar-benar bingung dan stres memikirkan Matematika.
Baca Juga: Kategori Mendidik Keblinger
Sejak masih duduk di bangku sekolah dasar, Aubrey kesulitan memperoleh nilai yang memuaskan. Untuk nilai rapor saja selalu di bawah nilai KKM, tidak malu bagaimana kalau nilai rapor secara terus menerus di bawah KKM.
Paling tinggi saja 68, itu jelas masih belum melampaui nilai KKM.
Sampai di mana sosok Aubrey lanjut ke jenjang SMP, dia mulai merubah pola belajar dan pemikirannya. Awalnya dia belum bisa Matematika dan tidak mau berusaha, menjadi siswa yang mau berusaha agar bisa ketika menginjak di bangku SMP. Dan membulatkan niat dan tekadnya, agar bisa menguasai mata pelajaran Matematika.
Artikel Terkait
Urgensi Komunikasi Mitigasi Bencana
Kala Singkong Keju Merajai Marketplace
Sumpah Pemuda dan PR Literasi
Menyudahi Budaya Plagiarisme
Menyoal Keinferioran Pemirsa
Melestarikan Kebudayaan Wayang Potehi di Bumi Pertiwi Nusantara
Berpihak pada Korban Revenge Porn