Kepatuhan Masyarakat Taati Prokes Membaik

photo author
- Rabu, 29 Desember 2021 | 08:28 WIB
Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas COVID-19 - Sonny Harry B Harmadi. (dok)
Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas COVID-19 - Sonny Harry B Harmadi. (dok)

JAKARTA, AYOSEMARANG.COM – Jelang akhir 2021, meski tidak terjadi lonjakan kasus di tanah air, namun pemerintah tetap mengimbau masyarakat menegakkan protokol kesehatan (Prokes) serta mengikuti vaksinasi.

Belajar dari pengalaman di berbagai negara, dengan ditemukannya 1 kasus transmisi lokal Omicron, maka angka kenaikan kasus cenderung lebih cepat, sehingga setiap pihak diharapkan lebih berhati-hati.

Hal tersebut disampaikan Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas COVID-19 - Sonny Harry B Harmadi dalam Dialog Produktif Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) – KPCPEN, bertema “Mulai Tahun Baru dengan Kebiasaan Baru”, Selasa 28 Desember 2021.

Baca Juga: Hotman Paris Berikan Bonus Rp1 Miliar Jika Timnas Indonesia Juara Piala AFF 2020

“Belajar dari beberapa negara yang terjadi lonjakan kasus (Omicron), cenderung terjadi penyebaran lebih cepat dari varian Delta meski tingkat keparahan lebih ringan,” ujar Sonny.

Untuk itu, Sonny mengingatkan bahwa Prokes masih harus tetap ditegakkan. Ia mengakui, kepatuhan Prokes sempat turun pada bulan November hingga minggu kedua Desember. Namun minggu ketiga dan keempat, sudah kembali membaik.

Guna mendorong pelaksanaan Prokes, tutur Sonny, dilaksanakan kolaborasi berjenjang. Yakni dari Satgas dan pemerintah pusat, kemudian satgas daerah, seterusnya adalah posko desa, serta satgas institusi yang berperan memastikan penggunaan PeduliLindungi dan penerapan Prokes oleh masyarakat. “Edukasi juga terus dilakukan melalui berbagai media, juga melalui duta perubahan perilaku di lapangan yang kini telah mencapai 143 ribu orang,” lanjut Sonny.

Untuk akhir tahun, kata Sonny, sudah ada aturan dari pemerintah. Di antaranya, pembatasan kapasitas dan jam buka mall atau tempat wisata, pelarangan acara tahun baru, juga anjuran bahwa sebaiknya perayaan tahun baru dilakukan di rumah.
“Kami juga sudah siapkan buku saku tentang tanya jawab kebijakan pemerintah terkait Nataru ini,” tuturnya.

Selain menaati aturan-aturan tersebut, Sonny menegaskan, terdapat 9 langkah yang perlu diperhatikan: pakai masker dengan benar, jaga jarak, cuci tangan, pastikan ventilasi udara, hindari tempat ramai tertutup, jaga etika batuk kersin, hindari sentuh mata hidung mulut bila tangan tidak bersih, vaksinasi, dan batasi mobilitas.

Semua upaya tetap harus dilakukan, meski situasi pandemi di tanah air terkendali dan tingkat vaksinasi sudah cukup tinggi. Dikatakan Sonny, “53% penduduk Indonesia sudah divaksin lengkap dan 75% nya sudah dosis pertama.”

Sementara itu Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes RI, Siti Nadia Tarmizi menjelaskan bahwa sampai akhir Desember diperkirakan capaian vaksin 77% dosis pertama dan 56-57% dosis kedua.

Baca Juga: Thailand Klaim Sudah Juara Piala AFF 2020, Anggap Mudah Kalahkan Indonensia
“Artinya memang kita harus lakukan akselerasi. Karena untuk dosis pertama sudah masuki areaarea yang sulit, seperti daerah dengan tantangan geografis dan transportasi, maupun daerah 3T,” ujar Nadia.


Pada 2022, tuturnya, pemerintah akan menyelesaikan sisa target sasaran vaksin dengan percepatan, sehingga 208 juta sasaran vaksin diharapkan selesai pada Maret 2022. Seiring dengan itu, juga menyelesaikan vaksinasi anak 6-11 tahun pada Juni 2022.

Campaign Director Gerakan Pakai Masker, Grace Hananta mengakui bahwa meski Prokes sudah semakin baik namun tentu saja ada tantangan tersendiri dalam penerapan Prokes yang terus-menerus. “Karena itu semua kader selalu diaktifkan untuk menggaungkan dan mencontohkan Prokes di tengah masyarakat,” tuturnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: arri widiarto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X