Ardhito Pramono Tersandung Kasus Ganja, Kenali Resikonya Bagi Kesehatan

photo author
- Rabu, 12 Januari 2022 | 17:59 WIB
 Ardhito Pramono ditangkap polisi terkait kasus Ganja. (Dok. Bioskop Online)
Ardhito Pramono ditangkap polisi terkait kasus Ganja. (Dok. Bioskop Online)

JAKARTA, AYOSEMARANG.COM – Penyanyi sekaligus actor Ardhito Pramono ditangkap Penyidik Satuan Resersen Narkoba Polres Metro Jakarta Barat terkait kasus narkotika berjenis ganja.

Ardhito Pramono ditangkap di rumahnya di kawasan Jakarta Timur pada Rabu 12 Januari 2022 dini hari.

Penyanyi Ardhito Pramono ditangkap karena hasil pengembangan pengungkapan kasus narkoba sebelumnya.

Hal itu dikatakan Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Ady Wibowo di Mapolres Jakarta Barat pada Rabu 12 Januari 2022.

Baca Juga: Jelang Pemilu 2024, Polri Antisipasi Sebaran Hoaks Sejak Dini

"Tadi malam kita amankan di bilangan Duren Sawit, Jakarta Timur yang merupakan pengembangan dari wilayah Jakarta Barat," ujar Ady.

Dikutip dari suara.com, Ada beberapa efek ganja yang bisa berdampak bagi kesehatan tubuh, ini dia!

Paru-Paru

Umumnya, ganja yang dikonsumsi dilakukan dengan cara dibakar dan diisap. Baik itu lewat rokok linting, rokok pipa, atau cerutu. Namun seiring waktu, pengguna ganja dapat menyebabkan kerusakan paru-paru dan pembuluh darah, karena asapnya mengandung racun serta zat pemicu peradangan dan sel kanker.

Baca Juga: Ramalan Zodiak 13 Januari 2022 : Capricorn, Aquarius dan Pisces Jangan Mudah Tertipu

Otak

Bila mengonsumsi ganja terlalu lama, penggunanya bisa mengalami terhambatnya fungsi otak, di mana efeknya bisa memengaruhi perkembangan otak pada remaja, mulai dari hilangnya fokus, kurangnya kemampuan mengingat, dan terganggunya konsentrasi belajar.

Efek ganja pada otak bisa berakibat permanen, sehingga remaja yang mengonsumsi akan terganggu prestasi akademik dan kualitas hidupnya.

Sistem Peredaran Darah

Setelah mengisap ganja, detak jantung akan meningkat hingga 20-50 denyut per menit. Efeknya, ini bisa berlangsung higa tiga jam. Dan bagi penderita penyakit jantung, detak jantung yang lebih cepat bisa meningkatkan risiko serangan jantung.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iswara Bagus

Sumber: Suara.com

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X