SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Persoalan kemiskinan masih membelit Provinsi Jawa Tengah. Dari data yang ada di BPS Jateng, angka kemiskinan di Jawa Tengah pada bulan Maret 2021 tercatat ada 11,79 persen atau 4,11 juta jiwa. Tentu saja angka ini cukup merisaukan mengingat Jateng termasuk provinsi yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan.
Dari jumlah tersebut, pemetaan telah dilakukan. Salah satunya adalah memetakan kemiskinan ekstrem di beberapa daerah. Sebenarnya ada 19 daerah yang masuk dalam prioritas kemiskinan ekstrem. Namun untuk tahun 2022 ini, tercatat ada lima daerah yang memiliki jumlah penduduk miskin ekstrem, sehingga harus segera ditangani dengan cepat dan tepat.
Kelima daerah itu adalah Kabupaten Kebumen, Brebes, Banjarnegara, Pemalang, dan Banyumas. Dari lima kabupaten tersebut juga sudah dipetakan lima kecamatan paling miskin di tiap kabupatennya. Dengan langkah ini maka upaya pengentasan kemiskinan bisa tepat sasaran.
Baca Juga: Profil dan Biodata Masahiro Higashide, Aktor Jepang Kisah Perselingkuhannya Mirip Layangan Putus
Wakil Ketua DPRD Jateng, Heri Pudyatmoko mengatakan, pihaknya terus mendorong agar Pemprov Jateng serius dalam upaya menangani kemiskinan ekstrem yang tersebar di lima daerah tersebut.
“DPRD Jateng akan terus mendorong dan mensupport Pemprov Jateng dalam menangani kemiskinan ekstrem, salah satunya dengan menyiapkan anggaran yang memadai, sehingga kemiskinan ekstrem di wilayah tersebut bisa tertangani dengan baik,” ujarnya, Jumat 21 Januari 2022.
Heri Pudyatmoko menjelaskan, Pemprov Jateng harus menggandeng sejumlah pihak untuk gotong royong menyelesaikan persoalan kemiskinan ekstrem pada beberapa daerah di Jawa Tengah.
“Pemprov memiliki tanggung jawab dan tugas untuk menurunkan kemiskinan ekstrem. Di anantaranya tentang persoalan rumah yang tidak layak huni, penyediaan jamban atau sanitasi yang memadai, pemenuhan air bersih, akses pendidikan, akses kesehatan, dan penerangan atau listrik yang cukup,” kata Heri Pudyatmoko.
Terkait dengan penanganan kemiskinan ekstrem di lima daerah itu, Heri Pudyatmoko mengatakan, harus terus didorong agar kinerjanya bisa lebih maksimal. Pihaknya optimistis, dengan kekuatan lokal dan gotong royong bersama, hal itu bisa diselesaikan dengan cepat.
“Pemprov sudah menargetkan secara reguler bisa segera diselesaikan. Makanya kami mendorong program bantuan top up dari pemerintah harus disalurkan secepatnya. Termasuk untuk program yang lain, seperti rehabilitasi rumah tidak layak huni, jambanisasi, pemasangan instalasi listrik, air dan lainnya, bisa selesaikan dengan menggandeng pihak lain,” katanya.
Upaya menggandeng sejumlah pihak untuk gotong royong menyelesaikan persoalan kemiskinan ekstrem pada beberapa daerah di Jawa Tengah, menurut Heri Pudyatmoko bisa menjadi solusi. Kerja sama atau kolaborasi antarseluruh elemen bangsa, diyakini mampu mengatasi kemiskinan di daerah yang menjadi sasaran utama.
Selain perlu kerja sama, DPRD Provinsi Jateng terus mendorong adanya pembenahan infrastruktur di pedesaan yang masuk katagori kemiskinan ekstrem. Apalagi di lima daerah yang jadi sasaran, infrastruktur desanya harus segera dilakukan pembenahan semaksimal mungkin.
Dengan pembenahan infrastruktur pedesaan ini maka dipastikan perekonomian di desa dapat tumbuh dengan baik. Dikatakan, dengan bergeraknya perekonomian desa itu, mampu menekan angka kemiskinan karena potensi desa bisa dioptimalkan. Akses mobilitas masyarakat desa akan lebih lancar dan mudah.
“Dengan pembangunan infrastruktur desa, diharapkan roda perekonomian bisa kembali menggeliat dan masyarakat makin sejahtera, konektifitas antarwilayah juga semakin baik,” harap anggota Fraksi Partai Gerindra dari Dapil 9 Jateng (Kabupaten Temanggung, Wonosobo, dan Purworejo).
Untuk itu pihaknya ingin agar Pemprov Jateng memiliki target yang jelas dalam menangani kemiskinan ekstrem. “Pemprov harus menargetkan angka kemiskinan ekstrem di daerahnya bisa menjadi nol persen pada tahun 2024 mendatang misalnya. Ini penting sehingga kita memiliki arah yang jelas,” kata Heri Pudyatmoko.
Artikel Terkait
Angka Kemiskinan di Kota Tegal Meningkat
NTT Penyumbang Kemiskinan Indonesia 34 Persen, Jokowi Ingin Panen Padi Diperbanyak
Atasi Kemiskinan, Jateng Luncurkan Silap-CSR
Dihajar Pandemi, Angka Kemiskinan di Boyolali Tembus 10,18%
15 Kabupaten dengan Tingkat Kemiskinan Tinggi di Jateng
Ini Langkah Pemkab Kendal Atasi Ekonomi dan Kemiskinan
Dihajar Pandemi, Kemiskinan Sragen Tertinggi di Soloraya
Satgas Penanggulangan Kemiskinan Dibentuk, Beberapa Daerah jadi Prioritas
Ganjar Minta Kabupaten Lain Ikut Mencontoh Program Pengentasan Kemiskinan Ekstrem
Bertemu Gubernur Ganjar, BAZNAS RI Siap Bantu Pengentasan Kemiskinan di Pesisir