SEMARANG SELATAN, AYOSEMARANG.COM -- Usai menjalani puasa Ramadhan, umat muslim dianjurkan untuk menjalankan puasa syawal selama enam hari.
Diyakini, jika menjalani puasa Syawal akan mendapat pahala setara dengan puasa setahun lamanya.
Ibadah puasa Syawal biasanya dilaksanakan selama enam hari setelah Idul Fitri secara berurutan
Lalu, apa boleh puasa Syawal dikejakan tidak berurutan?
Baca Juga: Mana Lebih Utama Bayar Hutan Puasa Ramadhan dan Puasa Syawal?
Dikutip dari nu.or.id, Puasa syawal menjadi salah satu puasa yang dianjurkan untuk dijalankan oleh umat Muslim.
Meski puasa sunnah, tetapi puasa syawal memiliki banyak sekali keistimewaan dan keutamaan. Pasalnya, puasa Syawal dapat menyempurnakan puasa wajib.
Puasa syawal biasanya dilakukan selama enam hari berturut-turut. Namun, orang yang berpuasa di luar tanggal itu sekalipun tidak berurutan tetap mendapat keutamaan puasa syawal seperti puasa penuh.
Baca Juga: Niat Puasa Syawal Beserta Tata Cara dan Manfaatnya
Untuk itu, puasa syawal yang tidak berurutan tetap boleh dilakukan.
Selain itu, orang yang mengadha puasa atau menunaikan nazar puasanya di bulan Syawal akan mendapatkan keutamaan puasa syawal.
Hal ini sebagaimana keterangan Syekh Ibrahim Al-Baijuri berikut, artinya:
Baca Juga: Puasa Syawal Dimulai Kapan? Simak Penjelasannya
Artinya, “Puasa Syawal tetap dianjurkan meskipun seseorang tidak berpuasa Ramadhan-seperti diingatkan sebagian ulama muta’akhirin-. Tetapi yang jelas-seperti dikatakan sebagian ulama-seseorang mendapat keutamaan sunah puasa Syawal dengan cara melakukan puasa qadha atau puasa nadzar (di bulan Syawal),” (Lihat Ibrahim Al-Baijuri, Hasyiyatul Baijuri ‘alâ Syarhil ‘Allâmah Ibni Qasim, Darul Fikr, Juz I, Halaman 214).
