AYOSEMARANG.COM-- Bengkel Seni Universitas Tidar kembali menampilkan kesenian yang memeriahkan acara Pekan Raya Mahasiswa Berwirausaha (Paramawira) 2022.
Dalam acara Paramawira 2022 mereka menampilan pertunjukan salah satu tarian daerah yaitu Tari Jaipong. Tarian ini dimainkan oleh 5 orang anggota dari UKM Bengkel Seni Universitas Tidar di depan panggung auditorium.
Penampilan dari Bengkel Seni tidak pernah sekalipun mengecewakan penonton. Ketika mereka menampilkan kesenian penonton selalu terpesona akan apa yang mereka tampilkan.
Baca Juga: Pameran Fotografi Bara-Api Tampilkan 222 Karya dari 22 Negara
"Menampilkan mereka selalu fresh, tidak pernah garing, musik yang ditampilkanpun tidak mendayu-dayu sehingga kami selaku penonton tidak merasa bosan," ujar Nisrina salah satu penonton.
"Dapat dilihat dari banyaknya penonton yang mengambil gambar dan video untuk sw dan sg masing-masing," imbuhnya.
Waktu yang mereka butuhkan untuk latihan tidaklah lama. Mereka hanya membutuhkan waktu satu minggu saja. Meskipun hanya latihan satu minggu tapi hasilnya sangat memuaskan. Tidak diragukan lagi, Bengkel Seni sangat diakui bakatnya oleh para mahasiswa.
Baca Juga: Dialog Lintas Agama dan Kebudayaan, Upaya BEM KM Untidar Jaga Kerukunan
Bengkel Seni biasanya selalu menampilkan tarian-tarian Jawa. Namun dalam Acara Pekan Raya Mahasiswa Wirausaha kali ini, tarian yang mereka bawakan berbeda dari biasanya yaitu Tari Jaipong yang merupakan tarian dari Jawa Barat.
Alasannya, untuk memberikan nuansa baru tentang tarian lainnya yang ada di Nusantara tidak hanya tarian Jawa saja.
"Biasanya kita menampilkan tarian Jawa, tapi tidak ada salahnya kalau kita menampilkan tarian daerah lain, seperti Tari Jaipong ini. Supaya mereka juga memiliki nuansa baru tarian daerah yang ada di Nusantara," kata Anjani salah satu penari.
Baca Juga: Mahasiswa Untidar Bantu Warga Terdampak Kekeringan di Kawasan Borobudur
Mereka merasa senang bisa ikut serta memeriahkan acara ini. Karena dengan keikutsertaan dalam acara-acara seperti ini mereka juga merasa mampu menjaga serta melestarikan kebudayaan dan kesenian di Indonesia.
(Nila Rafiqa / Magang Ayosemarang)