AYOSEMARANG.COM -- Dialog lintas agama dan kebudayaan bertema Keberagaman Indonesia dalam Harmonisasi Pancasila digelar BEM KM Universitas Tidar (Untidar) Magelang di Gedung Auditorium Sabtu, (16/07/22).
Kegiatan itu diikuti ratusan mahasiswa dari berbagai program studi di Untidar serta tokoh masyarakat, agama, dan kebudayaan di Kota Magelang.
Dialog lintas agama dan kebudayaan ini merupakan program kerja dari departemen Luar Negeri BEM KM Universitas Tidar.
Baca Juga: 5 Daftar Pekerjaan yang akan Hilang di Tahun 2030
"Ini merupakan program dari Depertemen Luar Negri BEM KM Universitas Tidar dan ini merupakan kali kedua dilaksanakan yang pertama dilaksanakan daring atau online," kata Fatima Zahrani ketua panitia dalam sambutannya.
Selain membuka wawasan yang luas antar lintas agama dan kebudayaan, kagiatan ini juga memberi gambaran betapa pentingnya hidup rukun dan bersosial dalam konteks pluralisme.
Fatimah juga berharap setelah kegiatan ini selesai para peserta dapat menjaga kerukunan antar lintas keagamaan dan kebudayaan.
Baca Juga: Taman Ismail Marzuki: Sejarah, Lokasi, Tiket, dan Cara Berkunjung
"Saya berharap para peserta dapat membuka wawasan yang luas antar lintas agama dan kebudayaan. Bisa memiliki pemahaman akan pentingnya hidup rukun dan bersosial dengan agama lain dalam konteks pluralisme demi menjaga kerukunan dan harmonisasi Pancasila," lanjut Fatimah.
Dalam dialog lintas agama dan kebudayaan ini menghadirkan pembicara antara lain: Kyai Kholil Mustamid Ashori Wakil Ketua Tanfidziyah PCNU Kab. Magelang, Ketua PHDI Kota Magelang Gede Mahardika, Wahyu Utama Ketua PELITA Kab. Magelang, Komisi HAK (Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan Kevikepan Kedu) Christoporus Indrayanto, Koordinator Persaudaraan Lintas Agama Setyawan Budy, Wakil ketua Matakin Jawa Tengah Ws. Andi Gunawan dan Siti Nuriyah Bendahara di Majelis Luhur Kepercayaan Indonesia. (Muhammad Nurul Huda / Magang Ayosemarang).
