AYOSEMARANG.COM -- Anda mungkin pernah melihat pisang melengkung berkali-kali. Akan tetapi pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa pisang memiliki bentuk melengkung?
Pohon pisang merupakan tanaman yang banyak digunakan dan mudah dibudidayakan karena dapat tumbuh dan tumbuh dengan baik pada berbagai kondisi agroekologi.
Dirangkum dari berbagai sumber, bahwa pohon pisang berkembang biak dengan cara bertunas. Tunas merupakan contoh perkembangbiakan tumbuhan melalui jalur vegetatif alami, yaitu perbanyakan vegetatif tanpa bantuan manusia.
Baca Juga: Selain Upil dan Ingus, Ternyata Inilah Isi di Dalam Hidung Kita, Penasaran?
Perbanyakan secara vegetatif sendiri merupakan metode perbanyakan tanaman yang tidak melalui proses perkawinan. Pohon pisang memiliki banyak keunikan, salah satunya adalah bentuknya yang melengkung.
Jika Anda berhati-hati, pisang yang masih di pohon akan tumbuh ke atas dan umumnya tidak akan menggantung seperti buah-buahan.
Bentuk unik pertumbuhan pisang ini disebabkan oleh paparan pisang terhadap apa yang dikenal sebagai geotropisme negatif.
Baca Juga: 4 Makanan untuk Menjenguk Orang Sakit yang Sangat Bergizi
Geotropisme adalah kecenderungan tanaman dan buah-buahan untuk tumbuh dalam arah gravitasi tertentu.
Lihatlah ke sekeliling, tanaman atau buah apa pun yang tumbuh ke arah gravitasi bumi. Gravitasi bumi tumbuh ke bawah. Fenomena di mana tanaman mengikuti gravitasi disebut fleksi positif.
Tanaman dan buah-buahan yang tumbuh melawan arah gravitasi bumi disebut pembengkokan negatif.
Fenomena medan negatif ini terjadi pada pertumbuhan pisang karena mereka tumbuh melawan arah gravitasi dan tumbuh dengan mencari arah matahari dan mengikutinya.
Baca Juga: Bukan Karena Lelah, Terungkap Fakta Penyebab Jeje Slebew Ngamuk di Citayam Fashion Week
Jadi pisang tumbuh dari tanah, atau tidak tumbuh lurus, melainkan membungkuk ke atas untuk mencari sinar matahari.
Semakin banyak sinar matahari yang Anda butuhkan, semakin banyak Anda makan pisang.