BATANG, AYOSEMARANG.COM -– Harga telur di pasar tradisional meningkat tajama, semua harga hanya Rp28 ribu sejak tanggal 15 Agustus hingga sekarang sudah mencapai Rp 31 ribu per kilogram.
Kenaikan itu disebabkan harga pakan ayam petelur yang terus merangkak naik antara Rp990 ribu hingga Rp1juta perkuintal.
Nur Hikmah (40) Peternak ayam petelur dari Desa Sawahjoho Kecamatan Warungasem mengatakan terpaksa menaikan telur karena mahalnya harga pakan ayam petelur.
“Kenaikan harga pakan konsentrat sangat cepat dan drastis. Dari semula Rp750 ribu, sekarang Rp990 ribu per 1 kuintal,” katanya, usai memilih telur sebelum dijual, di Desa Sawahjoho, Kecamatan Warungasem, Kabupaten Batang, Rabu 23 Agustus 2022.
Ia terpaksa mengurangi pembelian konsentrat, sebagai campuran pakan ayam petelur.
Baca Juga: 8 Desa di 4 Kecamatan Rawan Kekeringan, Ini Langkah Nyata Pj Bupati Batang yang Akan dilakukan
“Saya belinya separuhnya saja, Rp445 ribu. Kalau bisa ya harga konsentrat turun karena jagung yang digunakan untuk campuran juga turun,” harapnya.
Ia menambahkan, pembelian justru didominasi untuk program bantuan pemerintah yakni Program Keluarga Harapan (PKH).
Pemilik warung sembako, Abdul.Syukur tak mempermasalahkan naiknya harga telur, yang sudah harganya mahal barangnya tidak ada.
“Ya kalau memang harganya harus naik ya sudah. Saya jual ke konsumen itu Rp30 ribu sampai Rp31 ribu. Kenaikan ini memang mempengaruhi konsumen kami," tukasnya. (Kontributor/Muslihun)