BATANG, AYOSEMARANG.COM -–Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Batang terus berupaya menumbuhkan rasa nasionalisme pada kaum melenial dengan dialog ringan.
Dialog ringan dilakukan secara humanis yang berlangsung di Hutan Kota Rajawali (HKR), Kabupaten Batang, Minggu (21/8/2022).
"Pemahaman tentang nasionalisme kepada anak sedikit berbeda dibandingkan remaja maupun kalangan dewasa. Bahasa yang disampaikan juga yang mudah dimengerti anak. Yang penting pesan edukasi tentang cinta tanah air, rela berkorban tersampaikan dengan konteks sederhana,”kata Kepala Badan Kesbangpol Batang Agung Wisnu Barata, saat ditemui di kantornya, Senin 22 Agustus 2022.
Baca Juga: Lima Pemenang Krenova Batang Siap Ikuti Tingkat Provinsi
Ia pun mentatakan, Kaum milenial hampir setiap aktifitas mereka dilakukan secara online. Maka media sosial penting untuk ajang edukasi.
“Kami tidak bisa memformat mereka, karena alam cepat sekali berubah. Sebagai orang tua kami hanya bisa mengarahkan anak, agar perilaku mereka lebih baik dari kita,” jelasnya.
Ia mengimbau, agar anak-anak tidak sekadar membagikan setiap kali mendapatkan tautan informasi.
“Jangan asal membagikan informasi, terutama yang isinya negatif. Anak-anak milenial harus bisa jadi pemimpin bukan sekadar pengikut, saat bukan konten harus yang positif, hindari yang berdampak negatif,” tegasnya.
Ia juga mengimbau, agar orang tua dapat menjadi pribadi yang pandai dalam memberi teladan dalam pemanfaatan teknologi media sosial.
“Harusnya dimulai dari para pemimpin dan pejabat dalam memberikan teladan. Sebab rakyat kita selalu mencontoh perilaku pemimpinnya,” ungkapnya.
Ia menambahkan, masyarakat Indonesia mengadopsi sistem paternalis yang menghormati pemimpin.
“Kalau pemimpinnya memberi teladan yang baik masyarakatnya juga gampang, begitu pula sebaliknya. Pemimpin yang baik bukan hanya pintar berbicara, tapi harus diwujudkan dalam bentuk tindakan nyata,” terangnya.
Kepala SMPN 2 Batang, Susilo mengatakan dalam dunia pendidikan, Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) harus ada peran serta pendidik, orang tua dan masyarakat.