Putri juga disebut Agus mengajak Bharada E, Bripka Ricky, Kuat Ma'ruf, dan Brigadir Yosua ke rumah dinas Ferdy Sambo, di Kompleks Polri Duren Tiga, tempat yang akhirnya menjadi lokasi pembunuhan Yosua.
"Mengajak berangkat ke Duren Tiga bersama RE, RR, KM, almarhum J," lanjutnya.
Baca Juga: EKSKLUSIF! Penampakan Ferdy Sambo Pakai Baju Tahanan di Rekonstruksi Pembunuhan Brigadir J
2. Tawarkan Uang
Dalam pembunuhan berencana ini, Ferdy Sambo (FS) menjanjikan uang Rp 1 miliar kepada Bharada E setelah menembak Yosua. S
Sedangkan kepada Kuat dan Bripka RR, yang berperan membantu pembunuhan berencana terhadap Yosua dijanjikan Rp 500 juta.
"Bersama FS saat menjanjikan uang kepada RE, RR, dan KM," tutur Agus Andrianto.
3. Laporan Palsu Pelecehan
Pada awal kasus, muncul keterangan polisi bahwa Putri Candrawathi dilecehkan oleh Yosua di Duren Tiga. Isu pelecehan itu sempat disebut-sebut menjadi pemicu peristiwa baku tembak yang akhirnya menewaskan Yosua.
Baca Juga: GILA! Ferdy Sambo Suka Mabuk dan Main Tembak saat Jabat Kadiv Proram Polri
Pihak Putri Candrawathi juga melaporkan dugaan pelecehan seksual ke polisi.
Ternyata laporan tersebut merupakan laporan palsu. Cerita soal pelecehan seksual di Duren Tiga hanyalah upaya pihak Sambo dalam menghalang-halangi penyidikan, termasuk pula cerita soal 'baku tembak'.
"Saya jelaskan bahwa kita tahu bersama bahwa dua perkara ini sebelumnya statusnya sudah naik sidik, ya. Kemudian berjalan waktu, kasus yang dilaporkan dengan korban Brigadir Yoshua terkait pembunuhan berencana ternyata ini menjawab dua LP tersebut," tutur Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi di Markas Besar Polri, Jumat 12 Agustus 2022.