18 Orang di Batang Meninggal karena HIV AIDS, Dinkes: Beberapa Mangkir Minum Obat

photo author
- Jumat, 23 September 2022 | 19:36 WIB
Kabidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Batang, Yuli Suryandaru. (Dok)
Kabidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Batang, Yuli Suryandaru. (Dok)

BATANG, AYOSEMARANG. COM - Kabidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Batang, Yuli Suryandaru menyebutkan, hingga Agustus 2022, ada 18 Orang dengan HIV AIDS (ODHA) di Batang meninggal dunia.

Sementara temuan data ODHA per Agustus lalu ada 70 kasus. Terdiri dari 45 kasus HIV dan 25 kasus AIDS.

"Tahun 2022 ini per Agustus ada 18 ODHA yang meninggal dunia. Hal ini disebabkan beberapa faktor. Salah satunya seperti mangkir minum obat," ujarnya, Jumat 23 Agustus 2022.

Baca Juga: Main GTA San Andreas Mod Indonesia Update Terbaru di Android, Download Melalui Link Resmi Rockstar Games

Mangkirnya pengobatan ini dapat menjadikan kondisi fisik akan berangsur-angsur menurun. Selain itu, penderita juga mudah terkena penyakit lainnya dan susah sembuh karena daya tahan tubuh yang menurun atau melemah.

Beberapa ODHA memang dikatakannya mangkir dalam menjalani pengobatan lantaran beberapa alasan. Seperti jauhnya akses ODHA ke sarana faskes yang menyediakan obat, berpindahnya ODHA tersebut ke lain daerah, dan terakhir lantaran memang ODHA tersebut tidak ada niatan untuk berobat.

"Padahal jika berobat secara rutin bisa meningkatkan kualitas hidup ODHA itu sendiri. Dan juga bisa mengurangi penularan penyakit melalui cairan tubuh jika rutin mengkonsumsi obat. Obat pun bisa didapatkan secara gratis di pusat kesehatan Perawatan Dukungan Pengobatan (PDP) yang bisa memberikan obat untuk HIV AIDS," jelas Yuli.

Baca Juga: INI Penyebab Kecelakaan Tol Pejagan-Pemalang, 18 Saksi Diperiksa

Yuli membenarkan memang di tahun sebelumnya hanya ada beberapa PDP yang bisa melayani pengobatan HIV AIDS. Namun kini di seluruh RS dan Puskesmas yang ada di Kabupaten Batang bisa melayani pengobatan HIV AIDS.

Pihaknya juga dibantu beberapa LSM Dan komunitas saat ini berusaha memaksimalkan screening HIV AIDS. Screening HIV AIDS sendiri biasanya dilakukan di sasaran kunci dan utama. Seperti kepada Wanita Pekerja Seks (WPS), Lesbian Gay Biseksual dan Transgender, penderita Infeksi Menular Seksual, Penderita Hamil, TBC dan Warga Binaan Pemasyarakatan.

Baca Juga: GB WhatsApp 13.50 Semakin Menarik dengan Fitur Font Beragam, Download Melalui Link di Bawah Ini

"Kami harap ke depannya, masyarakat yang sudah terinfeksi untuk bisa rutin berobat, sehingga angka kematian pada ODHA bisa berkurang dan bisa mengurangi penularan virus," harapnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Regi Yanuar Widhia Dinnata

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB
X