Sang ulama berpesan agar bisa dimakamkan di lingkungan perpustakaan ketika wafat. Dengan cara itu, sang ulama ingin agar kuburannya diinjak oleh kaki para pengunjung yang datang memanfaatkan buku-buku hasil koleksinya semasa hidup.
Wasiat itupun dipenuhi. Hingga kini, siapapun yang datang ke perpustakaan megah itu pasti melihat kuburannya dan mendoakannya.
Selain perjuangan pendirinya yang unik, hal menarik lainnya dari perpustakaan Mar'asyi An Najafi yakni adanya dokter buku dan beberapa mantri yang bertugas mengobati buku-buku yang rusak.
Seperti halnya dokter manusia pada umumnya, dokter buku yang disediakan perpustakaan ini mampu mengenali berbagai macam penyakit buku dan menyembuhkannya dengan cara-cara modern.
Baca Juga: Cara Mengqodho Sholat Dzuhur di Waktu Ashar Bagi yang Tidak Sengaja Meninggalkan Sholat
Misalnya buku yang bolong-bolong akibat serangan serangga, maka akan segera disembuhkan oleh dokter buku dan mantri-mantrinya. Di bagian gedung perpustakaan juga terlihat beberapa ruang praktik beserta berbagai peralatan modern untuk merawat buku. Keren dan unik, bukan?
Demikianlah ulasan tentang perpustakaan Islam terbesar ketiga di dunia, yang diliput langsung dari negeri Persia. Semoga bermanfaat untuk pembaca.***