Hadapi Ancaman Resesi, Ini Pesan Wagub Jateng untuk Jamaah Rifaiyah

- Minggu, 6 November 2022 | 18:33 WIB
Khaul Akbar KH Ahmad Rifai di pendopo Bahurekso Minggu 6 November 2022.  (Edi Prayitno/ kontributor Kendal)
Khaul Akbar KH Ahmad Rifai di pendopo Bahurekso Minggu 6 November 2022. (Edi Prayitno/ kontributor Kendal)

KENDAL, AYOSEMARANG.COM -- Ribuan Jamaah Rifaiyah menghadiri Khaul Akbar KH Ahmad Rifai, pahlawan nasional asal Kabupaten Kendal.

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen berpesan peran serta Jamaah Rifaiyah ditingkatkan lagi, agar menjadi benteng Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Jamaah Rifaiyah juga perlu meningkatkan lagi untuk membangun kekuatan, terutama dalam menghadapi prediksi resesi tahun 2023 nanti.

Baca Juga: Kuatkan Nilai Kebangsaan, Banser Kendal Digembleng Empat Pilar

"Saat ini kondisi ekonomi masih seperti ini, maka kita harus bersama-sama untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Dan saya yakin jamaah Rifaiyah ini sudah membantu, tapi perlu ditambah lagi apa yang perlu digiatkan untuk membangun kekuatan Indonesia ini," katanya dalam khaul yang dilaksanakan Minggu 6 november 2022 di Pendopo Bahurekso.

Sementara Ketua Pengurus Cabang Jamaah Rifaiyah Kendal, Gus Parno mengatakan bahwa KH Ahmad Rifai merupakan satu-satunya pahlawan nasional asal kabupaten. Oleh karena itu, sebagai warga Kendal merasa bangga, sehingga harus dikenalkan ke seluruh masyarakat Kendal.

"Selaku masyarakat Kendal harus bangga, karena ada seorang pahlawan nasional asli Kendal, yang perlu dipublikasikan kepada masyarakat, khususnya di Kabupaten Kendal," ujarnya.

Baca Juga: Hujan Seharian, Kaliwungu Kendal Banjir Hari Ini, Ketinggian 1 Meter Lebih

Pengurus Cabang Rifaiyah Kendal tiap tahun menggelar Khaul Akbar sebagai bentuk penghormatan atas jasa-jasanya yang telah menggerakkan untuk meraih kemerdekaan RI.

Dalam catatan sejarah, KH Ahmad Rifai merupakan pejuang yang paling banyak menulis kitab, sebanyak 65 kitab, yang sebagian besar disimpan di Perpustakaan Universitas Leiden Belanda.

Pasalnya, pada zaman itu, kitab-kitabnya yang dilarang beredar oleh pemerintah Hindia Belanda dibawa ke negeri Belanda. KH Ahmad Rifai meninggal dan dimakamkan di tempat pengasingan di Menado Sulawesi Utara.

Baca Juga: Video Kebaya Merah Viral 16 Menit, Pemeran Wanita Sudah Ketemu, Netizen Spill Wajah Asli dan Identitas

KH Ahmad Rifai memiliki banyak murid, hingga membentuk Jamaah Rifaiyah yang berjumlah puluhan ribu jamaah. Di Kabupaten Kendal sendiri, cabang Jamaah Rifaiyah sudah ada di semua kecamatan.

Editor: Regi Yanuar Widhia Dinnata

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X