Sebagai informasi, ada tiga fokus yang didorong Indonesia dalam memperkuat arsitektur kesehatan global dalam Presidensi G20 Tahun 2022. Pertama, komitmen untuk membangun ketahanan sistem kesehatan global yang membutuhkan mobilisasi sumber daya kesehatan dan keuangan yang esensial
atau melakukan pencegahan, kesiapsiagaan dan merespon pandemi atau Prevention, Preparedness and Response (PPR), selain peningkatan sistem pengawasan kesehatan global.
Kedua, melakukan harmonisasi standar protokol kesehatan global. Hal itu dinilai
penting untuk mendorong mobilitas masyarakat di seluruh dunia dan kembali menggerakkan ekonomi.
Terakhir, yakni penguatan arsitektur akan didorong dengan memperluas pusat manufaktur global yang akan mencakup vaksin, terapi, diagnostik ke negara-negara berkembang, serta berbagi pengetahuan mengenai PPR dalam krisis kesehatan.***