Sedangkan awan Cumulonimbus berpersentase cakupan spasial lebih dari 75 persen juga akan berlangsung selama 7 hari kedepan.
Cakupannya di sepanjang Laut Cina Selatan, Laut Sulu, Laut Filipina, Selat Sunda, Laut Jawa, Laut Timor, hingga Teluk Carpentaria.
Hal ini bisa dilihat dirasakan dalam bentuk cuaca ekstrim yang berlangsung sejak pertengahan bulan Desember 2022 ini.
Potensi besar awan Cumulonimbus di akhir tahun yang berlangsung di wilayah Jawa, Bali, Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi membuat masyarakat Indonesia diharapkan tidak menghabiskan waktu di luar mengingat potensi bahaya yang menanti.