Akhir Tahun Suram, Hati-Hati Awan Cumulonimbus Hantam Seluruh Jawa dan Beberapa Wilayah di Indonesia

photo author
- Rabu, 28 Desember 2022 | 21:56 WIB
Potensi besar awan Cumulonimbus di akhir tahun yang berlangsung di wilayah Jawa, Bali, Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi membuat masyarakat Indonesia diharapkan tidak menghabiskan waktu di luar mengingat potensi bahaya yang menanti  (Pixabay)
Potensi besar awan Cumulonimbus di akhir tahun yang berlangsung di wilayah Jawa, Bali, Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi membuat masyarakat Indonesia diharapkan tidak menghabiskan waktu di luar mengingat potensi bahaya yang menanti (Pixabay)

AYOSEMARANG.COM – Niat hati ingin jalan-jalan dan menghabiskan waktu liburan di akhir tahun, tampaknya awan Cumulonimbus membuat masyarakat Indonesia khususnya yang tinggal di wilayah Jawa dan Bali untuk tidak pergi ke mana-mana.

Sebab kehadiran awan Cumulonimbus telah dan akan mendatangkan curah hujan yang tinggi di wilayah seperti Bali, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan yang paling tinggi ialah Jawa.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sendiri merilis adanya potensi awan Cumulonimbus di beberapa wilayah di Indonesia seperti Bali, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Jawa.

Baca Juga: Anda Seorang PNS? Berikut Jenis Tunjangan yang Wajib Anda Ketahui Berdasarkan Golongan

"Untuk potensi awan Cumulonimbus tanggal 27 Desember sampai 2 Januari 2023, di mana awan Cumulonimbus dengan cakupan spasial antara 50 sampai 75 persen atau kita sebut occasional selama 7 hari kedepan," ungkap Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto dalam sebuah konferensi pers virtual, Selasa (27 Desember 2022).

Awan Cumulonimbus sendiri dikenal sebagai awan yang punya potensi tinggi menghasilkan hujan lebat.

Bahkan lebih dari itu, dapat pula berpotensi kilat atau petir, angin kencang, sampai dengan puting beliung.

Awan ini memiliki persentase cakupan spasial hingga maksimum mulai 50 persen hingga 75.

Baca Juga: Heboh Curhat Via Vallen Setop Uang Jajan Adik-adiknya hingga Sempat Dimusuhi, Mella Rossa Beri Tanggapan

Fenomena ini akan terjadi selama tujuh hari dan diprediksi berlangsung di beberapa tempat.

Seperti Laut Andaman, Laut Sulut, Laut Filipina, Samudera Pasifik utara Pulau Papua, Samudera Hindia Selatan Pulau Jawa sampai Pulau Sumatera Barat.

Bahkan akan melanjutkan perjalanannya ke Selat Sunda, Laut Jawa, Selat Makassar, dan Laut Maluku.

Lalu ke Laut Banda, Laut Aru, Laut Arafuru, Laut Timor, Teluk Carpentaria, sampai sebagian kecilnya Pulau Papua.

Baca Juga: Apa Itu Amoeba Pemakan Otak? Terdeteksi di 3 Negara, 1 Korban Tewas

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Regi Yanuar Widhia Dinnata

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X