SEMARANG, AYOSEMARANG.COM -- Hari Raya Galungan kembali diperingati masyarakat Hindu Bali yang selalu dirayakan setiap tanggal 4 Januari.
Seperti hari raya umat agama lainnya, Hari Raya Galungan memiliki sejarah dan makna yang sama pentingnya buat dirayakan oleh umat Hindu di Bali pada 4 Januari 2023 ini.
Lantas bagaimana sejarah singkat Hari Raya Galungan yang dirayakan umat Hindu Bali setiap 4 Januari ini? Apakah menjadi libur nasional?
Kata Galungan sendiri diambil asalnya dalam bahasa Jawa Kuno yang punya arti bertarung.
Di Bali, masyarakat menyebutnya sebagai “dungulan”, berarti menang.
Mitologisnya, dipercaya umat Hindu bahwa dahulu di Bali tinggal seorang raja angkara murka.
Raja tersebut adalah Mayadenawa, Raja yang diyakini punya kesaktian namun sering membuat kejahatan semasa hidup.
Ketika dirinya menjadi angkuh karena yakin adalah yang paling sakti, Mayadenawa menyuluhkan rakyat untuk menyembah adanya.
Bahkan pula melarang keras praktek menyembah para dewa, tak terkecuali beribadah ke pura.
Mayadenawa yang dianggap tidak lagi bisa dibiarkan, oleh Mpu Sangkulputih yang adalah pemuka agama yang bersemedi meminta petunjuk kepada Yang Maha Kuasa.
Dirinya segera menerima pesan kalau perlu datang ke Jawa Dwipa alias India demi mendapat pertolongan.
Baca Juga: Arti Lagu Bali Care Bebek Jegeg Bulan, Sedang Viral TikTok: Ngude Beli Liu Munyi