AYOSEMARANG.COM -- Sidang lanjutan kasus pembunuhan berencana Brigadir J dengan terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi kembali dilanjutkan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Dalam sidang yang digelar pada Selasa 3 Januari 2023 itu,lagi-lagi muncul hal menarik perhatian pada persidangan yang berlangsung dengan melibatkan mantan Kadiv Propam Polri, Ferdy Sambo.
Di mana pada persidangan tersebut, Ferdy Sambo dinilai melakukan tindakan yang wajar kepada Brigadir J.
Baca Juga: SIAGA 1! Inilah Ramalan Hard Gumay untuk RD, Benar Denise Chariesta Susun Siasat Baru?
Hal wajar itu dimaksudkan atas kemarahan Ferdy Sambo sebagai bentuk reaksi atas dugaan peristiwa pelecehan seksual terhadap Putri Candrawathi.
Sebelumnya, kubu Ferdy Sambo secara tegas menyatakan bahwa adanya dugaan pelecehan terhadap Putri Candrawathi oleh Brigadir J menjadi alasan Sambo menghabisi nyawa ajudannya.
Atas dasar emosi yang tinggi, Ferdy Sambo akhirnya tega memerintah dan menghabisi nyawa ajudannya sendiri, Brigadir Nofriansah Yosua Hutabarat.
Alasan itu turut dibenarkan oleh seorang ahli hukum pidana dan kriminologi, Said Karim, yang dihadirkan Ferdy Sambo sebagai saksi di sidang lanjutan kasus pembunuhan terhadap Brigadir J.
Baca Juga: Rilis di Indonesia 10 Januari 2023, Realme 10 Pro dan 10 Pro Plus Usung Layar Lengkung AMOLED 120Hz
Said Karim menilai bahwa kemarahan Ferdy Sambo setelah mendengar kabar pelecehan yang dilakukan oleh Brigadir J merupakan suatu hal yang wajar dilakukan oleh laki-laki normal.
Menurut Said Karim, dia menilai kemarahan Ferdy Sambo setelah mendengar kabar pelecehan yang diduga dilakukan Brigadir J itu wajar terjadi pada pria normal.
"Ferdy Sambo tak mungkin tenang ketika mendengar istrinya diperkosa," kata Said dikutip ayosemarang.com dari PMJ News, Rabu 4 Januari 2022.
Dalam kasus ini lanjut Said, yang menjadi pertanyaan adalah bahwa bagaimana mungkin saudara terdakwa FS ini bisa berada dalam keadaan tenang ketika dia mendapatkan kabar istrinya telah dilecehkan.
