Untuk itu, dia berharap ada tambahan kuota bagi Indonesia sehingga bisa mengurangi jumlah antrean jemaah haji.
"Semua tentu bergantung pada kebaikan hati Yang Mulia Raja Salman, Pangeran Muhammad Bin Salman, dan Bapak Menteri Haji," kata Menag.
Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi mengaku sangat senang untuk bisa memberikan tambahan kuota jemaah haji Indonesia. Apalagi, Indonesia adalah negara penting bagi Saudi.
Namun, lanjut Tawfiq, saat ini negaranya tetap mengedepankan kenyamanan dan keselamatan jemaah haji.
"Kenyamanan dan keselamatan ini prioritas. Namun saya katakan, Indonesia akan selalu mendapatkan prioritas dalam memperoleh kuota tambahan," kata Menteri Tawfiq.
"(Mungkin) ada negara yang mengurangi jemaah hajinya sehingga kuota bisa diberikan ke Indonesia. Semua tentu sudah rindu berhaji (dalam kondisi normal)," sambungnya.
Tawfiq menambahkan tentang terus berjalannya transformasi pelayanan jemaah haji di Arab Saudi.
Menurutnya, saat ini sudah tidak ada lagi muassasah atau badan atau yayasan yang didirikan sebagai pengganti syekh jamaah Haji di Makkah.
Baca Juga: Ikatan Persaudaraan Haji Jateng Serahkan Bantuan untuk Korban Gempa Cianjur
Penyenggaraan haji kini dilakukan oleh syarikah atau perusahaan.
Setidaknya ada enam perusahaan yang ditunjuk dalam pelaksanaan layanan ibadah haji tahun ini.
Setiap negara, termasuk Indonesia, dapat memilih syarikah dalam menyiapkan layanan bagi jemaah haji.