AYOSEMARANG.COM -- Aksi pencurian data tak disadari, ternyata dapat ditemukan melalui link penipuan phising yang sering beredar dan tiba-tiba menguras dompet digital atau e-wallet kita.
Selain itu, pencurian data melalui link penipuan phising ini memiliki ciri-ciri yang sebenarnya dapat dibaca ketika akan merekam data pengguna e-wallet.
Tapi ciri-ciri ini seakan diabaikan, sehingga pencurian data lewat link penipuan phising kian marak dan data pengguna hingga e-wallet begitu saja tanpa disadari lenyap entah ke mana.
Baca Juga: Viral! Ini Bocoran Harga Galaxy S23, Walau Belum Rilis, Sudah Bikin Jiwa Miskin Meronta-ronta?
Beredarnya tautan yang dikirim tersebut umumnya digencarkan di aplikasi WhatsApp, melalui orang tak dikenal.
Link itu kemudian dipakai mengelabui calon korban, berdalih berisi pesanan barang, yang jelas-jelas palsu.
Pengguna nantinya akan diminta membuka link tersebut demi memeriksa pesanan barang fiktif yang tiba-tiba dikatakan adalah untuknya.
Namun ketika link sudah dikunjungi, muncul halaman login dengan tampilan nyaris serupa dengan platform situs resmi, misalnya Facebook atau Instagram.
Pada halaman login itu akan terdapat kolom pengisian data pengguna yang di antaranya untuk ID dan password.
Setelah diisi, data yang diinput tadi akan dapat direkam dan masuk dalam kiriman pelaku.
Link ini disebut phising alias link penipuan, yang mudah saja bagi pelaku memancing korban untuk memberikan data-datanya secara tidak sadar.
Lantas bagaimana untuk mengetahui ciri-ciri link penipuan phising ini?
Easy Dmarc memaparkan beberapa ciri-ciri dari link penipuan phising, salah satunya adalah yang menggunakan nama alamat situs palsu.