Sundala dalam Bahasa Makassar Sulawesi Selatan Artinya Apa? Cek Ini 3 Umpatan Lain yang Tak Sembarang Diucap

photo author
- Kamis, 26 Januari 2023 | 10:28 WIB
Sundala dalam bahasa Makassar Sulawesi Selatan artinya apa? Inilah Arti Sundala dan umpatan populer lainnya dari Sulawesi ( unsplash.com/Kristina Flour)
Sundala dalam bahasa Makassar Sulawesi Selatan artinya apa? Inilah Arti Sundala dan umpatan populer lainnya dari Sulawesi ( unsplash.com/Kristina Flour)

2. Arti Telaso di Sulawesi

Kata Telaso merupakan ungkapan khusus yang berasal dari beberapa daerah di Sulawesi, seperti Makassar, Manado, Melayu, Gorontalo, Bugis, dan Kaili.

Telaso berasal dari gabungan dua suku kata, yaitu "te" atau "tai" yang artinya kotoran atau ampas, dan "laso" atau "lacu" yang artinya MR P atau alat kelamin laki-laki.

Dengan demikian, arti Telaso adalah ‘kotoran MR P’. Walaupun kata ini populer di media sosial tapi tidak pantas digunakan dalam percakapan sehari-hari.

3. Arti Kong Kong Asuh di Sulawesi

kongkong, dan asuh merupakan kata-kata umpatan yang memiliki arti yang sama yaitu Anj*g. Kongkong dan asuh merupakan bahasa umpatan yang lebih khusus digunakan di daerah Sulawesi seperti Makassar dan Bugis.

Biasanya, kata kong kong dan asuh digunakan untuk mengejek atau memaki seseorang dengan cara menyamakannya dengan sifat binatang anjing yang dianggap liar, galak, dan suka menggigit.

Baca Juga: Back and Forth Artinya Apa? Link dan Cara Main Love Character Test Viral TikTok Twitter, Cek Tabiat Pasangan

4. Chombi, Telang, Sombong

Umpatan yang dikenal di Sulawesi Selatan yaitu Chombi, telang, dan sombong merupakan istilah yang berkaitan dengan seksualitas.

Masing-masing kata tersebut memiliki arti yang sama, yaitu sebagai ungkapan yang tidak pantas untuk menyebutkan bagian tubuh perempuan.

Bagi orang sulawesi arti Chombi, Telang, Sombong artinya adalah miss V atau alat kelamin perempuan.

Itulah arti sundala dalam bahasa Makassar Sulawesi Selatan dan umpatan lainnya dari sulawesi yang memiliki arti yang kurang pantas atau berkonotasi negatif jika diucapkan untuk orang lain.

Dalam percakapan sehari-hari, orang sering mengumpat karena beberapa alasan seperti stress, kemarahan, atau frustrasi. Ada juga yang mengumpat sebagai bentuk ekspresi diri atau untuk mengejek seseorang.

Namun, perlu diingat bahwa mengumpat dapat menyebabkan kerusakan dalam hubungan sosial dan merusak citra diri sendiri.

Oleh karena itu, sangat penting untuk mengendalikan diri dan menghindari mengumpat dalam percakapan sehari-hari.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Wahyu Vitaarum

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB
X