Saat dia mencoba untuk membuka tubuh saudara perempuannya, api tiba-tiba meletus dari kubur, berkobar, meledak, dan sepertinya siap menelan tubuh dalam kobaran apinya.
Dia sangat kesal. Dia kemudian menyerbu keluar dari lubang dan segera menuntut agar sahabatnya menutup lagi kuburan adiknya.
Untung saja sahabatnya tidak begitu menyadarinya. Pikirannya bingung. Hatinya begitu hancur dan sedih.
Ternyata saudari yang dicintainya telah mengalami siksaan yang sangat menyakitkan dan kejam.
Ia kemudian pulang ke rumah dengan kesal. Dia buru-buru mendekati ibunya dan berbisik.
"Wahai ibu, beritahu aku, bagaimana kabar adikku semasa hidupnya di dunia?" terasa aneh bertanya pada anaknya.
Kemudian sang ibu bertanya mengapa dia menanyakan pertanyaan ini.
Dia juga menceritakan kejadian yang baru saja dia saksikan di pemakaman saudara perempuannya.
Namun anehnya, ibunya tidak terkejut dan malah memalingkan muka saat bercerita.
"Adikmu dulu pergi ke sebelah. Kemudian dia menempelkan telinganya ke panel pintu untuk menguping apa yang terjadi di rumah tetangga. Jadi ketika dia mendapat informasi baru, dia mengatur hal-hal, fitnah dan bahkan perkelahian antar tetangga".
Setelah mendengarkan cerita ibunya, dia sekarang mengerti bahwa inilah alasan hukuman berat adik perempuannya.
"Barangsiapa ingin selamat dari siksa kubur harus jauh dari perselisihan dan kejelasan".
Baca Juga: Atasi Keluhan Penyakit Pasca Banjir, Yellow Clinic Buka Pengobatan Gratis di Genuk Semarang