Bahkan menurut cerita orang terdahulu, kerap terdengar suara alunan gamelan dari tempat ini.
Cerita dari warga lokal pun, dulu ada klotekan-klotekan (suara semacam pukulan perkusi).
Tak hanya Klotekan, warga juga kerap mendengar kentongan dan bahkan suara tangis manusia dari arah Watu Kelir.
Watu Kelir sendiri berjarak 500 meter dari pemukiman penduduk.
Situs batu purba ini terdapat di Sungai Muncar. Diperkirakan batu tersebut berusia kurang lebih 117 - 120 juta tahun.
Watu Kelir terdiri dari batu rijang berwarna merang memanjang 100 meter dan lava basal berbentuk bantal di sebelahnya.
Batuan sedimen ini terbentuk di dasar samudera purba 80 juta tahun yang lampau.
Batu ini memberi fakta kuat bahwa dahulu Karangsambung adalah dasar samudera yang terangkat oleh proses geologi.
Baca Juga: 8 Tempat Angker di Jawa Tengah Penuh Misteri, Nomor 3 dan 6 Paling Sering Dikunjungi Wisatawan
Batuan sedimen berwarna merah memanjang sekitar 100 meter pada dinding Kali Muncar itu ibar layar pertunjukan wayang kulit atau dalam bahasa Jawa adalah kelir.
Dan akhirnya warga setempat pun menamai situs ini Watu Kelir. Terlebih lagi pada bagian atasnya terdapat batuan beku yang bentuknya mirip kenong dan gong (alat musik Jawa).
Legenda watu kelir yang masyarakat setempat diyakini kerap mengalunkan suara gamelan ini tumbuh lantaran bentuk batuan yang unik. Bila dilihat dari seberang sungai.
Situs Watu Kelir ini mirip dengan layar berkembang yang sebelahnya ada seperangkat gamelan.
Baca Juga: Misteri Kehadiran Hiu Paus di Perairan Batang, Jawa Tengah Akhirnya Terkuak