Sudah Ada Sejak Tahun 1980-an, Warung Nasi di Jawa Tengah Ini Buka 24 Jam di Puncak Gunung, Biasa Didatangi...

- Selasa, 19 September 2023 | 16:24 WIB
Ilustrasi Warung Nasi di Jawa Tengah Buka 24 Jam di Puncak Gunung (IG @pendakilawas)
Ilustrasi Warung Nasi di Jawa Tengah Buka 24 Jam di Puncak Gunung (IG @pendakilawas)

AYOSEMARANG.COM - Sewajarnya, warung nasi dapat ditemukan di pinggir jalan raya, tetapi di Jawa Tengah, ada sebuah warung beda dari warung lainnya.

Ada sebuah warung nasi yang merupakan satu-satunya warung yang beroperasi di sekitar lokasi tersebut.

Lokasi warung nasi yang terletak di puncak gunung itulah yang membuatnya dijuluki sebagai warung nasi terunik di Jawa Tengah.

Baca Juga: Inilah 7 Destinasi Wisata Alam di Papua, Wajib Dikunjungi! Nomor 7 Seluruh Dunia Pasti Tahu

Menurut informasi dari para pelanggan setia, warung nasi ini buka setiap hari, dengan pengecualian pada momen-momen tertentu seperti Idul Fitri, di mana penjualnya turun gunung untuk beberapa hari.

Perlu Anda ketahui juga, warung nasi yang berdiri di atas puncak gunung dan tetap buka 24 jam lho.

Setiap harinya warung nasi ini mampu melayani sekitar 300 hingga 400 orang.

Karena berada di puncak gunung, warung nasi ini dibangun dengan sumber daya terbatas.

Baca Juga: 30 Km dari Pusat Kota Pekalongan, Ada Objek Wisata Black Canyon Petungkriyo Cocok untuk Wisata Bareng Keluarga

Pemiliknya tidak menjalankan bisnis ini sendirian, melainkan dibantu oleh dua kerabat dekatnya, masing-masing memiliki tugas tersendiri.

Mengenai sejarahnya, warung ini ternyata sudah ada sejak tahun 1980-an, awalnya untuk melayani peziarah yang datang ke gunung yang dianggap suci oleh masyarakat Jawa Tengah.

Namun, saat ini, bukan hanya peziarah yang menjadi pelanggan tetap, tetapi juga para pendaki gunung yang menjadikan tempat ini sebagai salah satu lokasi favorit mereka.

Warung nasi ini diberi nama "Warung Mbok Yem" dan terletak di Gunung Lawu dengan ketinggian sekitar 3.150 mdpl, hanya berjarak sekitar 115 mdpl dari puncak.

Baca Juga: Sudah Ada Sejak Jaman Kolonial Belanda, Kawasan Wisata Gratis Ini Cuma 10 Menit dari Alun-alun Kota Pekalongan

Halaman:

Editor: Oriza Shavira Arifina

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X