AYOSEMARANG.COM -- Belum banyak yang mengetahui keberadaan Masjid Saka Tunggal yang berada di wilayah Banyumas ini
Belum ada catatan sejarah yang baku tentang sejarah pendirian Masjid Saka Tunggal Banyumas ada yang menyebutkan didirikan pada sekitar tahun 1288 Masehi.
Angka tahun tersebut diambil dari tulisan yang ada di tiang Masjid Saka Tunggal Banyumas, namun kebenarannya belum dapat dipastikan karena hingga saat ini masih menjadi perdebatan para ahli sejarah.
Baca Juga: 4 Wisata Religi di Kebumen Biasa untuk Napak Tilas, Salah Satunya Pemakaman Mbah Lancing
Sedangkan dalam catatan sejarah Kerajaan Majapahit saja berdiri baru sekitar tahun 1293 Masehi sehingga jika benar demikian maka masjid ini lebih tua.
Dalam beberapa catatan masjid yang diberi nama Baitussalam ini dirintis oleh K.H. Mustholih di Desa Cikakak-Kecamatan Wangon-Kabupaten Banyumas.
Masjid ini terkenal unik dikarenakan memiliki empat helai sayap dari kayu dengan satu tiang penyangga utama di tengahnya.
Dalam hal ini mengandung makna filosofi sebagai, ” Kiblat papat lima pancer” atau empat mata angin dengan satu pusat.
Baca Juga: 43 Km dari Stasiun! Yuk Liburan ke Wisata Eropa di Semarang, Jalan-Jalan ke Benua Biru Anti Ribet
Keunikan yang lain yakni di sekitar masjid dihuni oleh banyak monyet yang berkeliaran di sekitarnya.
Sejarah Masjid Saka Tunggal Banyumas ini masih ada beberapa versi yang tentunya mendasarkan pada hal-hal yang sifatnya ilmiah.
Dikutip dari Jurnal Pendidikan Sejarah Volume 5 tahun 2018 tentang Sejarah Masjid Saka Tunggal Banyumas yakni sebagai berikut :
Masjid Saka Tunggal Banyumas ini dirintis oleh seorang tokoh ulama yang bernama K.H. Mustolih.
K.H. Mustholih ini sudah cukup lama tinggal di Desa Cikakak untuk berdakwah agama Islam kala ini masyarakatnya masih melakukan perbuatan menyimpang dari ajaran agama Islam.