Baca Juga: Tempat Wisata Salju di Semarang Cuma Rp75 Ribu Serasa Berada di Luar Negeri Sungguhan
Lalu K.H. Mustholih berpikir untuk mendirikan pusat dakwah sehingga dibangun Masjid Saka Tunggal Baitussalam Banyumas ini.
Sedangkan untuk tahun berdirinya masjid ini, terdapat beberapa versi tetapi apapun versi yang kita yakini yang pasti tempat itu adalah masjid tempat ibadah umat Islam.
Sehingga mari kita simak ulasan tentang masjid Saka Tunggal itu sendiri :
Masjid ini merupakan refleksi budaya komunitas Islam yang menggunakan atap sirap kayu dinding pada awalnya berbahan kayu dan anyaman bambu.
Namun seiring perkembangan kemudian terdapat penambahan dinding bata pada eksterior masjid dengan tujuan agar bangunan lebih kokoh.
Sedangkan untuk interior masjid terbuat dari anyaman bambu digunakan sebagai penyekat antar ruangan dan sebagai plafon.
Kolom utama Masjid ini menggunakan kayu solid tanpa sambungan sama sekali dengan ukuran 24x24 cm pada pangkalnya.
Kolom tersebut diberikan hiasan empat buah sayap dan dipenuhi dengan ukiran bercorak tumbuh-tumbuhan.
Mimbar masjid berukir dua buah surya mandala sebagai lambang dua pedoman agama Islam yakni Al-Qur'an dan Hadits.
Pada intinya semua ornamen yang ada di Masjid Saka Tunggal Banyumas hampir semua mengandung simbolisme nilai-nilai Islami yang bersinergi dengan budaya Jawa.***