Keputusan dari Bupati Sleman tanggal 28 Mei 2018, Sri Purnomo resmi mengangkat Desa Sambirejo sebagai Desa Wisata.
Sebelumnya, perekonomian dan pendapatan masyarakat Sambirejo mengalami penurunan drastis.
Kondisi geografis yang terpencil dan kelangkaan pasokan air mengubah lahan menjadi kurang subur.
Akibatnya, mayoritas penduduk desa terlibat dalam penambangan batu dan produksi bahan bangunan dari material batuan.
Era penambangan ini sudah dimulai sejak tahun 1980-an dan menjadi mata pencaharian yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Pada tahun 2014, terjadi perubahan besar. Pemerintah Provinsi DIY memutuskan untuk menghentikan penambangan di Tebing Breksi.
Larangan penambangan ini tentu saja menghadirkan tantangan bagi para penambang yang harus mencari cara baru untuk mencari nafkah.
Akhirnya Tebing Breksi diresmikan sebagai objek wisata oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X pada 30 Mei 2015.
Baca Juga: 5 Kampus di Jogja yang Masih Buka Pendaftaran Jalur KIP Kuliah 2023 Bulan Agustus, Cek di Sini
Inilah titik awal bagi Desa Sambirejo dalam perjalanan menuju transformasi menjadi destinasi wisata menarik.
Pengelolaan destinasi ini dilakukan oleh masyarakat setempat, yang menjadikan Tebing Breksi sebagai daya tarik utama yang menarik.
Dari video unggahan YouTube oleh Cerita Desa Indonesia 1 Agustus 2023, menggambarkan indahnya wisata Tebing breksi di Yogyakarta.
Warga desa, yang dulu hidup sebagai penambang, kini berperan sebagai pengelola wisata dan turut serta dalam mengembangkan potensi daerah.