AYOSEMARANG.COM -- Salah satu bentuk peninggalan kerajaan di masa lalu, termasuk di Yogyakarta, adalah sebuah candi.
Pada zaman dahulu, bangunan candi berfungsi sebagai tempat pemujaan bagi pemeluk agama Hindu dan Buddha.
Selain untuk memuja dewa, candi juga dijadikan tempat sebagai tempat pemujaan raja ataupun tokoh besar baik dalam agama Hindu maupun Buddha.
Baca Juga: Ditemukan Tahun 1920, Candi di Jawa Tengah dengan View Indah Ini Punya Arca Singa
Seperti candi yang ada di Yogyakarta ini, yang terletak di Dusun Kalibening, Desa Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Candi ini bernama Candi Kalasan, sebuah bangunan salah satu peninggalan Kerajaan Mataram Kuno yang memiliki corak Buddha, yang dibangun sebagai tempat pemujaan Dewi Tara.
Dirangkum AyoSemarang.com dari berbagai sumber, keberadaan Candi Kalasan berkaitan dengan prasasti batu dari Desa Kālasa, yang kemudain dikenal dengan Prasasti Kalasan yang saat ini disimpan di Museum Nasional Indonesia di Jakarta.
Sebelum dipindahkan ke Museum Nasional Indonesia, Prasasti Kalasan dulunya ditemukan di dekat bangunan Candi Kalasan.
Baca Juga: Diambil dari Nama Kecil Raja, Candi Tertua di Jawa Timur Ini Merupakan Warisan Kerajaan Kanjuruhan
Prasasti yang berbentuk persegi empat ini memuat 14 baris tulisan dalam bahasa Sansakerta dengan huruf huruf Pre-Nāgari.
Isi prasasti menjelaskan bahwa pada tahun 700 Çaka (778 Masehi) didirikan sebuah bangunan suci yang indah untuk Dewi Tārā, seorang Dewi dalam agama Buddha Mahāyāna, oleh para guru dari Raja Śailendra setelah mereka dapat meyakinkan Maharaja Tejahpurana Paṇaṃkaraṇa.
Apabila tahun pendirian candi tersebut dikaitkan dengan prasasti tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa Candi Kalasan dibangun sekitar tahun 778 Masehi.
Selain membangun bangunan suci, sang Raja (Rakryan Paṇaṃkaraṇa) juga memerintahkan untuk membangun tempat tinggal bagi para pendeta (bhiksu).