Makanan khas kedua ini yaitu lontong dekem. Asal nama kata dekem berasal dari bahasa jawa yang yang berarti sebuah posisi duduk di mana tempat duduk dengan kaki hampir sama sehingga kakinya tertekuk.
Jadi dinamakan lontong dekem dapat diartikan dengan menikmati lontong sambil duduk ndekem.
Namun, ada juga yang berpendapat karena pedagang menjajakan dagannya dengan posisi duduk ndekem.
Lontong Dekem berisi irisan lontong, kuah santan seperti gulai, ditaburi serundeng kelapa, kerupuk dan bawang goreng.
Kerupuk yang digunakan yaitu kerupuk mi. Kerupuk mi adalah salah satu camilan khas dari wilayah pantura. Lontong Dekem diberi campuran daging bebek.
Potongan Lontong dibuat besar-besar daripada pada lontong sayur yang biasa kita makan. Kuah pada Lontong sedikit lebih encer daripada kuah opor yang hampir mirip.
3. Sate Loso
Berikutnya ada sate khas pemalang, Sate loso. Sate khas Pemalang ini cukup unik.
Bahan dasar yang digunakan bukanlah daging ayam ataupun daging kambing melainkan daging kerbau.
Pelopor awal sate loso menggunakan daging kerbau asli namun sekarang juga ada yang menggunakan daging sapi.
Daging yang akan digunakan dibumbu bacem terlebih dahulu sebelum dibakar.
Sate loso disajikan dengan saus pendamping yaitu saus kacang yang uniknya berwarna sedikit kemerah-merahan.
Saus kacang terbuat dari kacang yang dihaluskan dengan ditambah bumbu-bumbu dari cabe merah. Nah, cabe merah inilah yang membuat saus kacang ini terlihat kemerah-merahan.