BANYUMANIK, AYOSEMARANG.COM - Pada era 80-an, di daerah Pudakpayung Semarang terdapat tempat wisata yang cukup populer yang disebut dengan Ondo Rante.
Sesuai sebutannya, Ondo Rante di Pudakpayung Semarang jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia tentu saja berarti "tangga rantai".
Ondorante di Pudakpayung Semarang ini bahkan sudah dibangun sejak zaman Belanda.
Hal itu dikonfirmasi dari Pemerhati Sejarah Semarang Johanes Christiono.
Baca Juga: SEMARANGAN Misteri Kuburan di Tanjakan Gombel Semarang, Ada Sejak Zaman Belanda
Saat ditemui, Johanes menjelaskan, Ondo Rante adalah bangunan anak tangga dari semen buatan Belanda yang diduga dibangun sekitar 1930-1940.
Di sepanjang kanan-kiri tangga itu terdapat besi pegangan yang dilengkapi dengan untaian rantai. Itulah sebabnya disebut dengan Ondo Rante.
"Dahulu dibangun untuk inspeksi jaringan pipa Semarangsche Waterleiding (sekarang air PDAM)," ucapnya.
Untuk menuju Ondo Rante memang tidak mudah dan ada beberapa jalan yang bisa dilewati baik itu dari samping Kodam IV Diponegoro maupun dari Jalan Kalipepe sebelah SPBU Pudakpayung.
Tidak cukup dengan gambaran rute itu saja. Sesampainya di dekat lokasi, harus menempuh jalan setapak di pinggir tebing-tebing Banyumanik yang bersebelahan dengan tebing Gunungpati.
Di tengah tebing itu dilintasi dengan Sungai Kaligarang yang jadi sumber mata air PDAM Tirta Moedal Kota Semarang.
Ondo Rante terbangun di jalan setapak di antara tebing-tebing itu. Bangunan itu hanya berupa tangga-tangga yang menurun ke arah Sungai Kaligarang. Jumlah anak tangga Ondo Rante diperkirakan mencapai ratusan karena cukup panjang.
Apabila bisa turun sampai bawah di anak tangga terakhir Ondo Rante akan langsung bertemu dengan sebuah jembatan tua yang menghubungan dengan tebing Bukit Pakintelan yang sudah masuk wilayah Gunungpati.