SEMARANG, AYOSEMARANG.COM – Pernahkah kalian mendengar soal Karimunjawa? Pulau ini memiliki pesona keindahan lautnya yang mampu membuat orang-orang terpana.
Masih ada sebagian orang yang menganggap Karimunjawa terletak di luar Jawa Tengah. Namun, siapa sangka surganya Jawa Tengah ini ternyata masih masuk ke daerah Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.
Karimunjawa merupakan sebuah kepulauan yang memiliki 27 gugusan pulau-pulau kecil dan tidak semua pulau tersebut berpenghuni.
Baca Juga: 4 Keunikan Pantai Terindah di Karimunjawa, Bisa Bertemu Hiu!
Dari 27 pulau yang ada, hanya 5 pulau saja yang berpenghuni, yakni Pulau Karimunjawa, Nyamuk, Parang, Genting, dan Kemujan. Karimunjawa sendiri terkenal akan pasirnya yang berwarna putih, airnya yang cukup jernih, dan bawah lautnya yang sangat cantik.
Hamparan pasir putih dan indahnya laut di Caribbean van Java ini tentu dapat menjadi obat melepas penat dan stres. Keindahannya tidak kalah dengan wisata pantai di luar negeri.
Tak hanya itu, di tengah pulau Karimunjawa sendiri terdapat sebuah gunung yang ukurannya tidak terlalu tinggi.
Di gunung tersebut kalian bisa menjumpai pohon Dewadaru yang terkenal akan kekuatan magisnya dan ular berbisa bernama ular Edor. Selain itu, di sini juga terdapat hutan mangrove yang begitu asri.
Baca Juga: 3 Wisata Arum Jeram di Semarang dan Sekitarnya, Cocok untuk Menggugah Adrenalin!
Menurut sejarahnya, keberadaan Karimunjawa ini tidak lepas dari Sunan Muria dan Sunan Kudus. Hal ini berawal dari Sunan Muria yang memiliki anak yang dikenal nakal bernama Amir Hasan.
Amir Hasan pun kemudian dititipkan pada pamannya yaitu Sunan Kudus. Dari bimbingan Sunan Kudus inilah Amir Hasan tumbuh menjadi pemuda yang lebih baik dan patuh. Akhirnya Sunan Kudus pun memutuskan untuk mengembalikan Amir Hasan pada Sunan Muria.
Suatu ketika Sunan Muria meminta Amir Hasan pergi ke sebuah pulau yang terlihat kremun-kremun atau samar-samar dari Gunung Muria untuk menguji ilmu yang telah ia dapatkan selama ini.
Amir Hasan pun kemudian menuju pulau tersebut dengan ditemani dua orang dan dua biji buah nyamplung, serta mustaka masjid.
