AYOSEMARANG.COM -- Mendekati tahun baru China atau yang lebih akrab disebut Imlek, tak ada salahnya kita membahas event tahunan Kirab Cheng Ho di Semarang.
Upacara Kirab Cheng Ho ini dilaksanakan untuk mengenang kedatangan Laksamana Cheng Ho di kota Semarang, dan uniknya yang merindukan event ini bukan saja etnis Tionghoa tetapi juga warga lokal.
Bahkan saat ini ritual upacara tersebut sudah tidak di dominasi etnis Tionghoa saja, melainkan sudah menjadi warisan budaya seluruh warga Semarang.
Baca Juga: 4 Destinasi Wisata Solo untuk Liburan Imlek 2023 Paling Aesthetic dan Instagramable
Dari sudut pandang budaya yang ditampilkan dalam acara ini juga tidak melulu kesenian Tiongkok, tetapi menampilkan pula Reog Ponorogo serta Gambang Semarang.
Event ini dimulai dari pengambilan Kimsien dari klenteng Tay Kak Sie, sebagai salah satu kelengkapan upacara di Klenteng Sam Poo Kong nantinya.
Di klenteng Laksamana Cheng Ho inilah puncak acara dilaksanakan, pembauran budaya sangat terasa kental dalam upacara ini bahkan bisa disebut sebagai simbol kerukunan.
Sementara itu di klenteng Tay Kak Sie berbagai persiapan penyambutan acara ini, juga sudah dilakukan sejak pagi buta bahkan malam sebelumnya.
Nampak disana dari malam sebelumnya sudah diramaikan oleh ribuan orang yang terlibat dalam event tahunan ini, dominasi warna merah yang disinari gemerlapnya lampu.
Ribuan orang yang terlibat selain warga semarang juga nampak warga dari daerah lain, seperti Surabaya-Tangerang dan masih banyak lagi dari warga sekitar Semarang.
Antusiasme yang terbentuk bukan hanya dari warga sipil tetapi Militer pun nampak terlibat, diantaranya tim Barongsai dari kesatuan militer ARHANUD.
Nama Barongsai dari ARHANUD ini pun cukup keren yaitu Naga Doreng, dalam performanya pun Naga Doreng mampu memukau para penontonnya.
Baca Juga: 5 Oleh-Oleh Khas Bogor yang Populer, Enaknya Bikin Ketagihan!