AYOSEMARANG.COM -- Jika kita perhatikan sebagian kuliner yang ada di Kudus, khususnya yang berbahan daging akan selalu menggunakan daging kerbau.
Hal ini tidak terlepas dari adat dan budaya masyarakat Kudus yang agamis, seperti yang kita ketahui bahwa Kota Wali ini sebagian besar warganya seorang muslim.
Sehingga adat dan budaya yang dipakai tidak lepas dari nilai-nilai ajaran Islam, yang mewajibkan setiap pemeluknya saling menghormati pada pemeluk agama lain.
Baca Juga: 5 Kedai Soto Daging Kerbau Kudus yang Berangkat Dari Rasa Toleransi dan Populer di Kota Asalnya
Selain adat dan budaya ternyata ajaran ini juga berpengaruh hingga kulinernya, yang serba menggunakan daging kerbau.
Mengingat sebelum masuknya Islam di Kudus terlebih dahulu telah ada keyakinan lain, yang mempercayai bahwa sapi merupakan binatang yang disucikan.
Untuk menghormati dan menunjukan bahwa Islam itu agama yang damai, maka para ulama Islam yang masuk ke wilayah ini menganjurkan santrinya untuk tidak makan daging sapi.
Hingga di era modern saat ini Kudus dikenal dengan kulinernya, yang berbahan utama daging kerbau sebagai pengganti daging sapi.
Di antara kuliner berbahan daging kerbau yang menjadi salah satu ciri khas olahan di kota ini adalah Pindang Kerbau.
Baca Juga: 5 Soto Khas Jawa Tengah yang Rasanya Bikin Kangen, Ada yang Pakai Daging Kerbau
Pindang Kerbau jangan sampai dilewatkan saat berkunjung ke Kudus, kuliner ini sangat mirip dengan masakan khas Jawa Timur yang biasa disebut rawon.
Perbedaan utama antara Pindang Kerbau dengan rawon adalah pada kuahnya, kuah rawon cenderung lebih pekat dibandingkan kuah Pindang Kerbau.
Pindang Kerbau legendaris yang berasal dari Kota Kretek ini memiliki cita rasa dan kelezatan yang sangat istimewa.
Potongan daging kerbau ditambahkan daun melinjo yang menciptakan sensasi rasa tak terlupakan, dengan cara penyajian yang khas piring dilapisi daun pisang.