Untuk mengembangkan konsep Taman Taru Jurug di Solo Safari ini, telah dilengkapi dengan berbagai wahana permainan yang telah dimodernisasi.
Solo Safari ini sebenarnya telah ada sejak tahun 1972 dengan nama Taman Jurug saat itu, kemudian bergabung dengan Taman Sriwedari yang dibangun oleh Pakubuwono X.
Taman Sriwedari yang berdiri tahun 1870 kala itu merupakan tempat pemeliharaan satwa koleksi raja, namun setelah 1986 bergabung dengan Taman Jurug.
Penggabungan tersebut akhirnya berganti nama menjadi Taman Satwa Taru Jurug, setelah direvitalisasi dan dibuka kembali tanggal 23 Januari 2023 menjadi Solo Safari.
Baca Juga: Mengenal DUSUN SEMILIR, Wisata Ternama di Kabupaten Semarang yang Padukan Konsep Pedesaan Kekinian
Lokasi Solo Safari sama seperti saat masih menjadi Taman Satwa Taru Jurug, yaitu di Jl.Ir.Sutami No 40 Kentingan-Jebres-Surakarta berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar.
Jam operasional destinasi wisata di kota yang dipimpin oleh Walikota Gibran Rakabuming Raka ini adalah, mulai pukul 08:30-16:30 pada hari Senin-Jumat.
Sedangkan pada akhir pekan dan hari libur nasional mulai pukul 08:00-16:30, dengan tiket masuk terbagi menjadi 2 yaitu reguler dan premium.
Dari 2 jenis tiket masuk tadi terbagi lagi menjadi ada 2 kategori, tiket hari biasa dan akhir pekan atau hari libur nasional.
Baca Juga: 5 Jajanan Khas Sragen yang Wajib Dibeli saat Berkunjung ke Bumi Sukowati
Dari kategori tiket tersebut masih terbagi lagi untuk dewasa dan anak-anak, untuk lebih jelasnya berikut ini tarif memasuki destinasi wisata Solo Safari:
- Tarif Reguler dewasa pada hari biasa 45 ribu per orang, pada akhir pekan dan libur nasional 60 ribu per orang.
- Tarif Reguler anak-anak pada hari biasa 30 ribu per anak, pada akhir pekan dan libur nasional 45 ribu per anak.
- Tarif Premium dewasa pada hari biasa 65 ribu per orang. pada akhir pekan dan libur nasional 75 ribu per orang.
- Tarif Premium anak-anak pada hari biasa 50 ribu per anak, pada akhir pekan dan libur nasional 60 ribu per anak.
