1. Kekentalan tidak sesuai
Oli diesel biasanya lebih kental dibanding oli motor matic, sehingga bisa menghambat sirkulasi oli pada mesin berkapasitas kecil.
2. Aditif berlebih
Kandungan deterjen pada oli diesel lebih tinggi karena diperuntukkan bagi mesin dengan tekanan dan suhu kerja ekstrem. Hal ini bisa memicu kerak dan memengaruhi kinerja komponen motor matic.
3. Risiko menurunkan performa mesin
Alih-alih meningkatkan performa, penggunaan oli diesel bisa membuat tarikan motor terasa berat dan boros bahan bakar.
4. Garansi pabrikan gugur
Jika motor masih dalam masa garansi resmi, penggunaan oli yang tidak sesuai rekomendasi bisa membuat klaim garansi ditolak.
Rekomendasi untuk Pengguna Motor Matic
Fenomena penggunaan oli diesel di motor matic memang menarik, tetapi sebaiknya pengendara tetap mengikuti standar yang dianjurkan pabrikan. Oli motor matic sudah diformulasikan khusus agar sesuai dengan sistem pelumasan dan transmisi CVT.
Jika tujuannya mencari oli yang awet dan hemat, pilihlah oli motor matic dengan spesifikasi full synthetic atau semi-synthetic yang memang dirancang untuk daya tahan lebih lama. Dengan begitu, mesin tetap terjaga, performa optimal, dan risiko kerusakan bisa diminimalisir.
Baca Juga: Bangkitkan Geliat Ekonomi Rakyat, Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Gelar Pasar Tiban
Menggunakan oli mesin diesel pada motor matic sebenarnya tidak disarankan, meskipun mesin tetap bisa bekerja dalam jangka pendek. Perbedaan spesifikasi dan formulasi oli berpotensi menimbulkan masalah di kemudian hari. Jadi, untuk menjaga umur mesin dan performa tetap prima, sebaiknya gunakan oli sesuai rekomendasi pabrikan.