4. Korosi pada Tangki Bahan Bakar
Etanol bersifat higroskopis, artinya mudah menyerap air dari udara. Air yang tercampur dalam bahan bakar bisa menyebabkan karat di tangki maupun saluran bahan bakar, menurunkan performa mesin dalam jangka panjang.
5. Emisi Gas Buang Tidak Stabil
Meskipun etanol dikenal lebih ramah lingkungan, pencampuran sembarangan justru dapat meningkatkan emisi karbon monoksida (CO) dan hidrokarbon (HC). Gas buang ini berbahaya bagi kesehatan dan memperparah pencemaran udara.
Campuran Bensin dan Etanol yang Aman
Jika ingin menggunakan etanol, pastikan kendaraan memang mendukung bahan bakar campuran seperti E10 atau E20. Mobil modern biasanya sudah dilengkapi teknologi flex-fuel yang tahan terhadap etanol, sementara kendaraan lama umumnya tidak cocok untuk itu.
Baca Juga: 5 Pilihan Mobil Lucu dan Irit untuk Pengemudi Wanita
Gunakan bahan bakar resmi yang sudah memiliki kadar etanol terkontrol sesuai standar nasional. Hindari mencampur sendiri karena komposisi dan kualitas bahan bakar sulit dipastikan.
Mencampur bensin dengan etanol tanpa perhitungan yang benar bukan hanya berisiko merusak mesin, tetapi juga menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan. Pilihlah bahan bakar yang sesuai spesifikasi kendaraan agar performa tetap optimal dan mesin lebih awet.
Dengan memahami bahaya pencampuran bahan bakar ini, pengguna kendaraan dapat lebih bijak dalam memilih energi yang aman, efisien, dan ramah lingkungan.